Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Kompas.com - 22/11/2024, 20:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

 

PURWOREJO, KOMPAS.com - Siapa sangka, di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ada pengusaha yang bisa mengekspor mainan anjing ke Benua Eropa. Bahkan, nilainya cukup fantastis hingga mencapai Rp 1,25 miliar.

Ekspor senilai miliaran rupiah tersebut digawangi Dewi Ekha Harlasyanti (52) yang juga sebagai fasilitator Desa Sejahtera Astra. Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo telah menunjukkan keberhasilan besar sejak menjadi binaan Astra pada tahun 2021.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Ekspor, LPEI Resmikan Desa Devisa Bulu Mata di Purworejo

Sebelum memproduksi mainan anjing, Dewi awalnya mengembangkan produk bulu mata palsu yang terbuat dari rambut manusia. Produk ini juga berhasil diekspor ke lebih dari 23 negara di Eropa dan Amerika.

Memasuki tahun ketiga, DSA Purworejo melakukan ekspansi dengan mengembangkan produk tali sabut kelapa dan dog chew (mainan gigitan anjing) yang terbuat dari kayu kopi limbah peremajaan, batang kayu manis (limbah kulit kayu manis), dan tali sabut kelapa (limbah kulit kelapa).

Produk-produk ini diolah dan dikelola di beberapa desa di Purworejo, yaitu Desa Boro Wetan, Popongan, Winong Kidul, Sokowaten, Condongsari, Sawit, Golok, dan Candingasian.

"Ya hari ini kita sedang melakukan pelepasan ekspor mainan anjing atau Dog Chew ke market negara Belgia," kata Dewi saat ditemui Kompas.com di sela-sela pelepasan produknya.

Produk dog chew atau mainan anjing dari warga Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo yang difasilitatori oleh Dewi Ekha Harlasyanti (52).KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Produk dog chew atau mainan anjing dari warga Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo yang difasilitatori oleh Dewi Ekha Harlasyanti (52).

Ekspor produk dog chew sebelumnya telah dilakukan ke Amerika Serikat tetapi masih dalam skala kecil (LCL). Namun, pada ekspor besar perdana kali ini, produk dog chew dikirim dalam skala besar yaitu 1 kontainer 40' high cube dengan valuasi senilai Rp 1.250.000.000.

Dewi menyebutkan, pelepasan kali ini menjadi yang perdana. Selanjutnya, ia menargetkan 10 kontainer setiap bulannya mengekspor mainan anjing ini.

"Kuta juga sudah taken kontrak 19 kontainer yang akan kita kirim setiap bulan. Jadi valuasinya sekitar Rp 32 miliar," kata Dewi.

Baca juga: Melihat Desa Pelutan, Sentra Produksi Olahan Serai di Kabupaten Purworejo

Dewi mengatakan dog chew yang ia buat terbuat dari sejumlah limbah. Untuk membuat dog chew dibutuhkan kayu kopi limbah peremajaan, batang kayu manis (limbah kulit kayu manis), dan tali sabut kelapa (limbah kulit kelapa).

"Semuanya dari limbah, kayu kopi dari Temanggung, Magelang, kayu manis dari Jambi dan sabut kelapa darj Purworejo," kata Dewi.

Pelepasan ekspor produk dog chew atau mainan anjing dalam skala besar yaitu 1 kontainer 40' high cube dengan valuasi senilai Rp 1.250.000.000 ke Belgia. Produk tersebut merupakan produk dari warga Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo yang difasilitatori oleh Dewi Ekha Harlasyanti (52).KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Pelepasan ekspor produk dog chew atau mainan anjing dalam skala besar yaitu 1 kontainer 40' high cube dengan valuasi senilai Rp 1.250.000.000 ke Belgia. Produk tersebut merupakan produk dari warga Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo yang difasilitatori oleh Dewi Ekha Harlasyanti (52).

Dewi menambahkan, sejak 2021 hingga 2024 telah mencakup beberapa desa di Purworejo. Ekspor produk miliknya selain dog chew telah mencapai berbagai negara seperti Mexico City, Columbia, LA, Miami, Florida, Serbia, Zimbabwe, Lagos, India, Saudi Arabia, Turki, Rusia, Cekoslowakia, Nigeria, dan Brazil.

Produk-produk inovatif dari DSA Purworejo tidak hanya berhasil meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai.

Baca juga: Melihat Pembuatan Geblek Makanan Khas Purworejo

Selain itu, usaha Dewi juga memberdayakan warga sekitar. Sampai saat ini ada 150 warga yang bekerja dalam bisnis ekspor dog chew ini.

"Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat, ada sekitar 150 warga yang bekerja dan sekitar 130-nya, adalah ibu-ibu rumah tangga," ujar Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau