PURWOREJO, KOMPAS.com - Siapa sangka, di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ada pengusaha yang bisa mengekspor mainan anjing ke Benua Eropa. Bahkan, nilainya cukup fantastis hingga mencapai Rp 1,25 miliar.
Ekspor senilai miliaran rupiah tersebut digawangi Dewi Ekha Harlasyanti (52) yang juga sebagai fasilitator Desa Sejahtera Astra. Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo telah menunjukkan keberhasilan besar sejak menjadi binaan Astra pada tahun 2021.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Ekspor, LPEI Resmikan Desa Devisa Bulu Mata di Purworejo
Sebelum memproduksi mainan anjing, Dewi awalnya mengembangkan produk bulu mata palsu yang terbuat dari rambut manusia. Produk ini juga berhasil diekspor ke lebih dari 23 negara di Eropa dan Amerika.
Memasuki tahun ketiga, DSA Purworejo melakukan ekspansi dengan mengembangkan produk tali sabut kelapa dan dog chew (mainan gigitan anjing) yang terbuat dari kayu kopi limbah peremajaan, batang kayu manis (limbah kulit kayu manis), dan tali sabut kelapa (limbah kulit kelapa).
Produk-produk ini diolah dan dikelola di beberapa desa di Purworejo, yaitu Desa Boro Wetan, Popongan, Winong Kidul, Sokowaten, Condongsari, Sawit, Golok, dan Candingasian.
"Ya hari ini kita sedang melakukan pelepasan ekspor mainan anjing atau Dog Chew ke market negara Belgia," kata Dewi saat ditemui Kompas.com di sela-sela pelepasan produknya.
Ekspor produk dog chew sebelumnya telah dilakukan ke Amerika Serikat tetapi masih dalam skala kecil (LCL). Namun, pada ekspor besar perdana kali ini, produk dog chew dikirim dalam skala besar yaitu 1 kontainer 40' high cube dengan valuasi senilai Rp 1.250.000.000.
Dewi menyebutkan, pelepasan kali ini menjadi yang perdana. Selanjutnya, ia menargetkan 10 kontainer setiap bulannya mengekspor mainan anjing ini.
"Kuta juga sudah taken kontrak 19 kontainer yang akan kita kirim setiap bulan. Jadi valuasinya sekitar Rp 32 miliar," kata Dewi.
Baca juga: Melihat Desa Pelutan, Sentra Produksi Olahan Serai di Kabupaten Purworejo
Dewi mengatakan dog chew yang ia buat terbuat dari sejumlah limbah. Untuk membuat dog chew dibutuhkan kayu kopi limbah peremajaan, batang kayu manis (limbah kulit kayu manis), dan tali sabut kelapa (limbah kulit kelapa).
"Semuanya dari limbah, kayu kopi dari Temanggung, Magelang, kayu manis dari Jambi dan sabut kelapa darj Purworejo," kata Dewi.
Dewi menambahkan, sejak 2021 hingga 2024 telah mencakup beberapa desa di Purworejo. Ekspor produk miliknya selain dog chew telah mencapai berbagai negara seperti Mexico City, Columbia, LA, Miami, Florida, Serbia, Zimbabwe, Lagos, India, Saudi Arabia, Turki, Rusia, Cekoslowakia, Nigeria, dan Brazil.
Produk-produk inovatif dari DSA Purworejo tidak hanya berhasil meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai.
Baca juga: Melihat Pembuatan Geblek Makanan Khas Purworejo
Selain itu, usaha Dewi juga memberdayakan warga sekitar. Sampai saat ini ada 150 warga yang bekerja dalam bisnis ekspor dog chew ini.
"Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat, ada sekitar 150 warga yang bekerja dan sekitar 130-nya, adalah ibu-ibu rumah tangga," ujar Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.