Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bisnis Baju Rajutan, Wendi Paisal Berhasil Tembus Ekspor dan Raih Omzet Ratusan Juta

Kompas.com - 27/08/2023, 20:02 WIB
Putra Prima Perdana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS. com - Keahlian menenun baju rajutan yang diturunkan orangtua tak pernah sia-sia. Contohnya pemuda asal Kota Bandung, Wendi Paisal (28).

Belajar dari pengalaman ayahnya yang bekerja di salah satu industri rajutan rumahan, berhasil menolong hidup Wendi keluar dari kesulitan.

Wendi memulai usaha kecil-kecilan menjual aksesoris fesyen berbahan rajutan seperti dalaman kerudung seperti bandana dan lain-lain yang dimulainya pada tahun 2015.

Ia pun sempat menjadi suplaier aksesoris kerudung ke beberapa toko di sentra busana Tanahabang Jakarta dan Pasarbaru Bandung.

Namun yang namanya usaha, pasti ada jatuh bangun. Wendi pun mengalami kejatuhan sekitar tahun 2018.

Baca juga: Sare Studio Mengubah Citra Baju Tidur Menjadi Produk Fesyen

 

Pada saat itu, toko-toko yang biasa menjual barang-barang rajutan buatannya satu per satu meninggalkannya. Tak ada lagi yang mau menjual aksesoris rajutan dan memilih berjualan barang-barang lain yang saat itu sedang 'ngetrend'.

"Rata-rata reseller saya pindah profesi atau pindah produk sampai waktu itu enggak punya lagi reseller. Satu tahun lebih akhirnya enggak produksi lagi. Tabungan habis sampai tinggal Rp1.000.000 lagi, " kata Wendi saat ditemui Kompas.com di rumah produksi rajutnya di Rancasawo Permai, Kota Bandung, Jumat (25/8/2023).

Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 justru menolong Wendi keluar dari kesulitan. Saat itu dia mencoba peruntungan dengan berjualan di salah satu marketplace dengan nama toko indahfashion26.

"Lima bulan awal jualan, saya enggak ada yang beli karena jualannya sweater rajut cowok. Akhirnya saya coba jualan cardigan rajut untuk perempuan, " ujar Wendi.

Tak disangka-sangka, Wendi yang sempat pesimis karena telah menjual sepeda motor dan perhiasan simpanan milik istrinya untuk modal jualan dan hidup sehari-hari malah kebanjiran orderan di tengah pandemi Covid-19.

Wendi Paisal (28) pemuda asal Kota Bandung pemilik brand Indah Fashion yang memiliki omzet ratusan juta per bulan dari jualan produk fesyen rajutanKOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Wendi Paisal (28) pemuda asal Kota Bandung pemilik brand Indah Fashion yang memiliki omzet ratusan juta per bulan dari jualan produk fesyen rajutan

 

Penjualan di toko indahfashion26 miliknya yang biasanya hanya belasan potong per hari, meningkat hingga ribuan orderan per hari.

"Pas Covid itu kenaikan penjualannya bisa sampai 2.000 persen. Best sellernya itu cardigan cewek. Sebelum covid itu per hari hanya sekitar belasan potong saja. Tapi pas Covid rata-rata per hari di 1.200 orderan," tambah Wendi.

Tak tanggung-tanggung, pada saat kebanjiran orderan di tengah pandemi. Beberapa bulan berjalan Wendi sempat merasakan omzet fantastis hingga Rp117 juta per hari. Banyaknya orderan yang masuk juga sempat membuat Wendi kelabakan mencari stok.

"Mungkin karena pandemi orang-orang banyaknya beli dari rumah. Stok kita juga cukup banyak waktu itu. Tapi saya sempat kelabakan juga cari barang karena stok menipis. Pernah malam-malam bawa uang Rp. 60 juta cari barang cardigan (rajutan) karena saking banyaknya orderan, " tutur Wendi.

Baca juga: Baju dan Jilbab Asal Purworejo Ikut Ajang Fashiow di Rusia

Pandemi Covid-19 berhasil dilewati Wendi dengan hasil yang manis. Meski kini penjualan cardigan rajutnya tidak setinggi pada saat pandemi. Omzet penjualan Wendi bertahan di kisaran Rp120 juta per bulan.

"Untuk karyawan sekarang ada 17 karyawan. Kalau mesin rajut totalnya sekarang ada 24 mesin," imbuhnya.

Tingginya pendapatan Wendi tersebut juga tak lepas dari orderan dari luar negeri yang masuk lewat marketplace. Ratusan potong pakaian rajut buatannya berhasil menembus pasar dua negara yakni Malaysia dan Singapura.

"Tiap bulan rata-rata ke Singapura dan Malaysia itu 180 orderan per bulan. Senang dan bangga juga pakaian produksi saya bisa dipakai di luar negeri," tandas Wendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com