Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MenKopUKM Sidak Pasar Tanah Abang, Pedagang Tanyakan Kredit Macet

Kompas.com - 19/09/2023, 18:05 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKop UKM) Teten Masduki melakukan Sidak Pasar Tanah Abang umtuk meninjau kegiatan perdagangan yang kini masih berlangsung di pasar tersebut.

Meskipun tingkat penjualan di Pasar Tanah Abang kini semakin menurun, para penjual sangat mengharapkan kejayaan Pasar Tanah Abang kembali berkilau seperti sedia kala.

Teten Masduki selama melakukan sidak Pasar Tanah Abang melakukan wawancara dengan beberapa penjual di sana. Hasilnya, Ia mengatakan bahwa penurunan penjualan yang dialami para pedagang rata-rata di atas 50 persen.

“Setelah tadi saya berkeliling dan berdiskusi dengan mereka (para penjual), penurunan yang dialami itu rata-rata di atas 50 persen. Kita juga sudah diskusi, menanyakan transformasi mereka ke penjualan digital, ternyata mereka juga sudah melakukannya namun mereka tidak bisa bersaing,” kata Teten dalam keterangan pers di Pusat Grosir Tanah Abang Blok A, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: MenKopUKM: Presiden Jokowi Setuju Penghapusan Kredit Macet UMKM

Dari pengakuan seorang pemilik toko kebaya, penjualannya di Pasar Tanah Abang sangat menurun pasca Lebaran kemarin.

“Penjualan saya ini mulai menurun awalnya kan karena pandemi. Tapi setelah lebaran kemarin ini, penjualan menurun banget, bahkan bisa sampai seharian kita enggak mendapatkan pemasukan sama sekali,” ungkap Yuliarti (48).

Yuliarti menambahkan, dirinya juga sudah mengupayakan untuk berjualan secara online melalui e-commerce, namun Ia tidak merasakan adanya perubahan.

Dahler, Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang menyuarakan kegelisahannya terkait realisasi penghapusan kredit macet UMKM bagi para pedagang di Pasar Tanah Abang.

“Kami sebagai pedagang di sini sudah dalam masa-masa yang kritis, kami terus-terusan mengupayakan untuk tetap bisa berjualan di sini, padahal permasalahan dari dasar (permodalan) itu kami terbilang sudah habis-habisan. Kami ingin tahu bagaimana tindakan pemerintah untuk menindaklanjuti perihal penghapusan kredit macet ini,” katanya kepada Kompas.com.

Baca juga: MenKopUKM Teten Masduki Tolak Tiktok Jalankan Bisnis Media Sosial dan E-Commerce Secara Bersamaan di Indonesia

Setelah mendengar pertanyaan serupa dari Dahler, Teten langsung memberikan tanggapan kepada Dahler dalam keterangan pers yang masih berlangsung.

“Untuk penghapusan kredit macet ini, sedang kami siapkan payung hukumnya agar nanti tidak ada penyimpangan. Sekarang, payung hukumnya adalah Peraturan Pemerintah (PP) yang tengah disiapkan oleh Kementerian Keuangan, jadi mohon ditunggu dulu,” ujar Teten.

Pelaksanaan penghapusan kredit macet ini dilakukan oleh Bank penyalur KUR, yang diantaranya adalah BNI, BRI, Mandiri, Bank daerah, maupun koperasi simpan pinjam.

Baca juga: Ketua DWP KemenKopUKM Tekankan Pentingnya E-Commerce Bagi UMKM

Bagi Dahler, realisasi penghapusan kredit macet UMKM ini akan memberikan harapan bagi para pedagang di Pasar Tanah Abang untuk bisa terus mempertahankan penjualan mereka.

Meskipun harus berdampingan dengan sistem penjualan online, Sekretaris Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Ayang Iskandar menyebutkan, untuk dapat bersaing dengan pedagangng online, sebaiknya pemerintah membantu digitalisasi para pedagang di sini untuk juga beralih ke penjualan online di bawah naungan pemerintah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau