MALANG, KOMPAS.com - Para pelaku usaha ultra mikro di Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur akan difasilitasi kemudahan transaksi Cashless atau sistem pembayaran tanpa uang tunai. Fasilitas itu untuk memudahkan antara penjual dan pembeli ketika berbelanja.
Kepala Kantor OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Malang memiliki program untuk merealisasikan Kampung Kayutangan Heritage menjadi Kawasan Inklusi Keuangan. Hal itu untuk mendekatkan akses kemudahan layanan keuangan kepada para pengusaha di Kampung Kayutangan Heritage.
Rencananya, pada awal November nanti, bertepatan momen Bulan Inklusi Keuangan akan ada gebyar UMKM dengan tema Malang Tempoe Doeloe di Kayutangan Heritage.
"Nanti disana ada bazaar kuliner, kemudian akan memulai layanan transaksi cashless disana," kata Sugiarto pada Minggu (8/10/2023).
Kantor OJK Malang juga telah berkoordinasi dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk mau membina pelaku UMKM yang ada di Kampung Kayutangan Heritage. Pihaknya bersama Pemkot Malang telah menyelesaikan studi kelayakan dari program tersebut.
"Masing-masing LJK punya kawasan masing-masing untuk membina kampung-kampung yang ada di wilayah Kayutangan, satu wilayah satu bank, mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik," katanya.
Dia mengatakan, sinergi dengan berbagai pihak penting dilakukan. Artinya, Kantor OJK Malang tidak bisa bekerja sendirian.
"Ini harus sinergi, tidak bisa hanya Lembaga Keuangan Saja, atau OJK saja, tanpa ada dukungan dari akademisi, pemerintah kota," katanya.
Baca juga: Warga Binaan di Malang Dilatih Usaha Batik Shibori
Sugiarto mengatakan, selama ini untuk layanan akses keuangan di Kampung Kayutangan Heritage dinilai belum terlayani secara menyeluruh. Hal itu baik dari sisi transaksi atau pembiayaan kepada pengusaha.
Namun, kondisi yang ada berbeda dengan para pelaku usaha mikro dan menengah di sekitar pedestrian Kayutangan Heritage.
"Selama ini pengunjung Kayutangan sentralisasinya ke kawasan utama yang pinggir jalan, koridor, jarang masuk ke kampung-kampung, sebenarnya kalau itu dimasukin akan memberikan dampak ekonomi yang besar kepada masyarakatnya, untuk itu butuh permodalan, juga layanan untuk transaksi cashless-nya, itu yang nanti kami rencanakan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.