Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Retort: Definisi, Manfaat, dan Peluang untuk UMKM

Kompas.com - 11/10/2023, 16:57 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya yang memproduksi makanan olahan memiliki kesempatan dan peluang besar untuk dapat memajukan produknya hingga tembus ke pasar internasional.

SMESCO Indonesia melalui Skyeats memberikan dukungan bagi para pelaku UMKM melalui webinar yang membahas teknologi retort sebagai teknologi yang lebih aman dari olahan frozen food biasa.

Inike Rahmawati selaku CEO dari Skyeats, menjelaskan tentang apa itu teknologi retort.

“Retort adalah metode untuk memperpanjang usia suatu produk di suhu ruang tanpa penambahan alat bantu dan tanpa bahan pengawet. Dengan teknologi panas dan tekanan, akan mematikan bakteri yang kemungkinan ada dalam makanan,” kata Inike membuka webinar Mendunia dengan Retort Technology, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Smesco Sediakan Fasilitas Pengawetan Makanan Berteknologi Retort untuk UMKM

Teknologi retort ini berguna untuk mematikan bakteri pada makanan sehingga makanan menjadi lebih awet walau tanpa bahan pengawet dan alat pengawetan. Namun perlu diingat, teknologi retort ini hanyalah upaya untuk mematikan bakteri dan menghambat pembusukan, tidak berarti makanan atau produk retort dapat awet selamanya.

Bagi Anda yang masih asing dengan teknologi ini, produk olahan dengan teknologi retort ini dekat dengan produk konsumsi tentara, biasanya berupa kemasan aluminium yang cukup tebal dan memiliki umur simpan yang panjang.

Manfaat Retort Makanan

Terdapat beberapa manfaat yang dapat Anda rasakan dengan menggunakan teknologi retort ini, seperti menambah umur simpan produk melalui cara yang aman, dapat dikirimkan ke mana pun tanpa khawatir produk membusuk, dan memberikan kemudahan penyimpanan juga mengurangi limbah karena kemasannya dapat di daur ulang.

Teknologi retort makanan menjadi sebuah jawaban kepada konsumen tentang kebutuhan makanan siap saji yang tidak mengubah nilai gizi, menjaga rasa, tanpa pengawet, dan aman.

Dalam beberapa kasus, ada jenis makanan yang dengan penggunaan rempah lebih banyak, jika diproduksi dengan teknik retort semakin menambah cita rasanya, sehingga menjadi lebih umami.

Baca juga: Resmi Diluncurkan, Smesco-Skyeats Siapkan Teknologi Retort untuk UMKM Kuliner

Retort untuk Memperluas Pangsa Pasar

Tidak hanya memberikan manfaat pada produknya saja, tujuan seorang pelaku usaha menggunakan teknologi retort adalah untuk memperluas jangkauan pasar.

Inike menekankan, “Bagi Anda pelaku UMKM bidang kuliner, Anda dianjurkan untuk melakukan retort apabila Anda sudah siap untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Tetapi, bila Anda belum siap untuk hal itu, sebaiknya Anda mempersiapkan diri serta produk Anda untuk menggunakan teknologi retort."

Hal itu disampaikan Inike lantaran untuk memproduksi makanan dengan teknologi retort membutuhkan biaya yang tidak sedikit, diperlukan dana sekitar Rp15 juta. Ditambah lagi, Anda juga dianjurkan menyertakan sertifikasi halal.

Inike mengharapkan adanya gerakan dari pelaku usaha yang memiliki produk unik atau khas dari suatu daerah seperti produk oleh-oleh untuk menggunakan teknologi retort ini untuk mengembangkan potensi pasarnya.

Baca juga: Upaya Smesco dan Kemenkop UKM Tumbuhkan Wirausaha lewat Indonesia Digital MeetUp 2023

“Produk daerah sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk dipasarkan lebih luas melalui produksi dengan teknologi retort. Selama ini saya belum pernah memproduksi makanan oleh-oleh dari daerah tertentu, saya sangat menantikan ini,” pungkas Inike.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com