Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Smesco dan Kemenkop UKM Tumbuhkan Wirausaha lewat Indonesia Digital MeetUp 2023

Kompas.com - 06/10/2023, 09:03 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKop UKM) Teten Masduki menyampaikan harapannya terhadap pertumbuhan digitalisasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045 mendatang.

Dalam pembukaan acara Indonesia Digital MeetUp 2023 (IDM 23) bertema ‘Festival Wirausaha Mudah’, Teten mengungkapkan, salah satu alasan digelarnya acara ini adalah lantaran masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap berbisnis merupakan hal yang sulit. Padahal, rasio anak muda yang ingin berbisnis jumlahnya melebihi 50 persen.

“Dengan menggelar IDM 23 ini, tujuannya untuk menumbuhkan lebih banyak pelaku wirausaha di Indonesia," ujar Teten mengawali sesi pembukaan IDM 23 di gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

"Sebab, dari data yang saya lihat menunjukkan, sebesar 72 persen anak muda mau berbisnis, tetapi banyak yang menganggap itu sulit,” lanjutnya.

Baca juga: Smesco Targetkan Lebih dari 3000 UKM Hadiri Indonesia Digital MeetUp 2023

Lebih lanjut Teten mengatakan, rasio wirausaha di Indonesia saat ini masih 3,47 persen.

Angka ini masih kalah, jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki wirausaha 8,6 persen atau dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang memiliki angka wirausaha lebih tinggi.

"Loh kok kita yang penduduknya lebih dari 270 juta, jumlah entrepreneur-nya masih segitu? Ini kan tantangan,” katanya.

Pihaknya juga menyadari, bahwa pelaku UMKM di Indonesia kebanyakan adalah kelompok usaha yang subsisten (setara untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga), yang produksinya menggunakan alat yang sederhana, serta bisnis model yang sederhana.

Hal-hal tersebut menjadi perhatian pihaknya, sebab apabila tidak dilakukan pengembangan atau adanya sebuah solusi, akan terjadi stagnasi dan berdampak adanya penyerbuan barang-barang impor.

Melalui rangkaian kegiatan Festival Wirausaha Mudah, Menteri Teten mengharapkan digitalisasi usaha dapat dirasakan oleh semua pihak, tidak hanya di hilir, tetapi juga dari hulunya.

Rangkaian digitalisasi yang diharapkan Teten, bukan lagi mengenai sistem belanja langsung secara online atau live shopping, affiliator, dan hal yang berkaitan dengan hal dasar dalam sistem berjualan online.

Tapi lebih dari itu, yakni dengan menghasilkan produk maupun jasa yang lebih berkualitas dan dengan harga yang lebih bisa bersaing di pasaran.

Baca juga: Teten Masduki Sampaikan Dampak Perkembangan E-Commerce Terhadap UMKM

Setelah sesi pembukaan, Teten mengunjungi booth penyedia layanan atau enabler yang berbasis start-up di Exhibition Hall SMESCO di lantai Ground.

Ia sangat mengapresiasi kehadiran para enabler berbasis start-up itu, dalam mendukung pertumbuhan rasio dan digitalisasi para pelaku usaha.

“Ini saya lihat sebagai inovasi yang bagus untuk mendukung transformasi digital, karena juga termasuk agregasi dengan pelaku usaha,” jelas Teten.

Festival Wirausaha Mudah ini akan berlangsung pada 5-6 Oktober 2023 bertempat di Gedung SMESCO Indonesia, Jl. Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan.

Dalam festival tersebut, para pengunjung dapat mengikuti seminar seputar pengembangan bisnis bersama para praktisi berpengalaman dan juga bertemu dengan perusahaan penyedia atau pengadaan produk.

Baca juga: Menkop UKM Sebut Solo Jadi Pusat Ekosistem Digital UMKM

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau