SOLO, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengapresiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Solo, karena telah terbukti mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan menghadirkan inovasi yang kreatif dalam produk dan layanannya.
Ia mengungkap, pada tahun 2022 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kota Solo tumbuh sebesar 6,25% dan terus mengalami tren yang positif semenjak 2020.
“PDRB Kota Solo ini di atas angka nasional. Didominasi oleh industri penyedia makanan dan minuman, yaitu sebesar 43,62%, di mana pelakunya adalah UMKM,” paparnya dalam acara Puncak Perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Solo, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Meriahkan Hari UMKM Nasional 2023 di Solo, GoTo Gandeng Ratusan UMKM Lokal
Tak berhenti di situ, prestasi lain UMKM Kota Solo yang sangat terlihat adalah kemampuan beradaptasi dalam sektor digital.
Bahkan Teten menyebut, kota Solo telah menjadi pusat ekosistem digital UMKM, dengan meningkatkan kolaborasi dan kreativitas.
“Solo Creative Hub, Solo Technopark, Heterospace, dan Lokananta Records merupakan sedikit dari wadah kolaborasi para komunitas dan UMKM di Solo,” ujar Teten.
Dikatakan Teten, dirinya berharap hal yang sama bisa diterapkan juga oleh kota-kota lainnya di Indonesia.
Apalagi, potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 mencapai sekitar 5.400 triliun, sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk produk lokal UMKM.
Hingga saat ini sudah 22 juta UMKM di Indonesia terhubung ke ekosistem digital. Jumlah tersebut 34% dari keseluruhan UMKM di tanah air.
“Target pemerintah 30 juta UMKM terhubung ke ekosistem digital pada tahun 2024,” katanya.
Baca juga: Menkop-UKM Ramaikan Live Shopping Tokopedia dan Ajak Flexing Produk Lokal
Di sisi lain, pemerintah akan terus memastikan terciptanya equal playing field bagi produk dalam negeri yang masuk ke dalam ekosistem digital.
Pasalnya, ketika masuk ke platform digital, bukan hanya ada produk dalam negeri, tapi juga produk dari luar akan masuk ke market digital kita.
“Maka dari itu, kebijakan ekonomi digital sedang dirancang, untuk melindungi semua produk UMKM, untuk melindungi e-commerce lokal, dan melindungi konsumen kita.”
Senada dengan Teten, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, digitalisasi serta kemudahan akses informasi sangat membantu UMKM naik kelas, karena produknya akan mulai dilirik oleh pasar luar negeri, sehingga kesempatan untuk ekspor semakin terbuka.
Bahkan menurutnya, sudah banyak pelaku UMKM yang mulai menggunakan program digital dan menjadikannya bagian dari usaha mereka.
“Tugas pemerintah menstimulus para pelaku UMKM, bukan hanya melakukan kurasi dan mendampingi memberikan fasilitas, tapi kita juga perlu menjadi off taker mereka, agas bisnis mereka bisa lebih tumbuh,” pungkas Ganjar.
Baca juga: Jalankan Program Entrepreneur Hub, Kemenkop UKM Beri Pelatihan ke UMKM di Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.