Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT UMKM

Kisah Sukses Zailani dan Bukit Asam Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/10/2023, 18:16 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lahan tidur seluas 1,3 hektar (ha) di Desa Tanjung Karangan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) kini menghijau. 

Lebih dari 40.000 bibit tanaman dibudidayakan Desa Tanjung Karangan yang merupakan hasil dari program Eco Agrotomation atau Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi yang Ramah Lingkungan.

Keberhasilan Program Eco Agrotomation tak lepas dari tangan dingin pria berusia 40 tahun bernama Zailani dan dukungan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Zailani mengatakan, budidaya tanaman berbasis otomasi yang ramah lingkungan itu berawal dari adanya pembinaan program Kampung Iklim yang dilakukan PTBA di Desa Tanjung Karangan. 

Dari pembinaan itu, tumbuh semangat peduli lingkungan di tengah-tengah masyarakat desa. 

Baca juga: Rekrutmen BUMN Bukit Asam 2023 Resmi Dibuka, Fresh Graduate dan Profesional Bisa Daftar!

Bersama 10 orang anggota, Zaliani kemudian menekuni Program Eco Agrotomation untuk mendukung program-program penghijauan di daerah sekitarnya.

Pada 2022, Zailani bersama PTBA memulai pengembangan usaha dengan menerapkan otomasi berbasis energi baru terbarukan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam proses budidaya tanaman. 

Sebelum diotomasi, penyiraman dan pemupukan tanaman dilakukan secara manual sehingga kuantitas air dan pupuk yang diberikan tidak dapat dijaga sesuai standar.

Berkat otomasi itu, sekarang penyiraman dan pemupukan tanaman dapat dilakukan secara otomatis dengan takaran sesuai standar. 

Tanaman yang dihasilkan jadi lebih baik dan penggunaan air lebih efisien. Sistem otomasi tersebut juga memiliki dasbormonitor yang terhubung dengan ponsel, sehingga memudahkan pengelola untuk memantau dan mengelola budidaya tanamannya.

Baca juga: PT Bukit Asam Kembangkan Energi Biomassa dari Kaliandra Merah

Misi ramah lingkungan juga dicapai melalui penggunaan PLTS untuk sumber listrik. 

Tak hanya menurunkan emisi dari proses budidaya tanaman, otomasi berbasis energi baru terbarukan (EBT) itu menurunkan biaya operasional harian.

Local hero Desa Tanjung Karangan itu berterima kasih kepada PTBA yang selama ini mendukung desanya untuk mengembangkan program dengan lebih baik melalui pelatihan, pendampingan, hingga pengembangan program. 

“Saya bersama tim, tak henti mengajak masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan agar bumi yang kita tinggali tetap lestari,” tuturnya dalam siaran pers, Jumat (27/10/2023).

Sementara itu, Vice President of Sustainability PTBA) Hartono mengatakan, pihaknya menyadari bahwa mencapai target karbon netral (NZE) serta penanggulangan perubahan iklim tak dapat dilakukan sendiri. 

Baca juga: Kembangkan Batik Kujur, Bukit Asam Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Tanjung Enim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com