Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelaran Produk UMKM di Living World Bali

Kompas.com - 09/12/2023, 16:50 WIB
Laksono Hari Wiwoho,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Perusahaan multi sektor Kawan Lama Group melalui anak usahanya Pendopo menggelar peragaan busana hasil karya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan dari Buleleng, Bali. Pameran berlangsung Living World Denpasar, Bali, Jumat (8/12/2023) malam.

Dalam pertunjukan semalam, Pendopo bekerja sama dengan sejumlah desainer Bali, seperti Dwi Iskandar atau Dwico, serta karya penjahit lokal binaan Pendopo. Total ada 74 busana dengan beragam desain dari kain tenun Bali, termasuk aksesori dan tas karya 40 pelaku penjahit, ibu rumah tangga, dan pelajar.

Direktur Pendopo Tasya Widya Krisnadi mengatakan, fashion show ini merupakan salah satu wujud komitmen Kawan Lama Group untuk mendukung keberlanjutan usaha, khususnya sektor budaya tradisional. Pameran busana ini merupakan salah satu rangkaian dari Festival Buleleng Kita yang digelar di Living World Denpasar sejak Juni 2023.

Pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh Pendopo ini meliputi keterampilan, standarisasi produk, digitalisasi, perizinan hingga pemasaran melalui unit bisnis yang mempromosikan produk UMKM itu.

"Kami juga mengajarkan untuk membuat produk turunan dari kain tenun sisa produksi, misalnya tas, aksesori, kalung, dan lainnya sehingga bisa meminimalkan limbah," kata Tasya.

Proses pembinaan ini sudah dilakukan oleh Pendopo sejak berdirinya gerai pertama di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, pada 2011. Hingga kini, Pendopo sudah menggandeng 200 UMKM sebagai mitra dengan melakukan kurasi atas 5.000 produk busana, kriya, dan kuliner dari seluruh daerah di Nusantara.

Menurut Tasya, tantangan terbesar dalam membina UMKM ini adalah menjaga kesinambungan produksi. "Kontinuitas produksi ini, karena kerja sama ini lebih banyak dengan seniman yang produksinya sesuai dengan mood. Ini tantangan paling sulit," kata Tasya.

Direktur Pendopo Tasya Widya Krisnadi (kiri) dan Direktur Living World Jannywati berpose seusai acara jumpa pers di Living World Denpasar, Bali, Jumat (8/12/2023).KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO Direktur Pendopo Tasya Widya Krisnadi (kiri) dan Direktur Living World Jannywati berpose seusai acara jumpa pers di Living World Denpasar, Bali, Jumat (8/12/2023).

Selain di Pendopo, produk-produk UMKM juga diperkenalkan di lingkungan Living World Denpasar. Direktur Living World Jannywati mengatakan, Living World juga mengkurasi produk-produk busana dari 125 UMKM yang dijajakan di area fashion street.

Adapun produk olahan makanan secara khusus dijajakan di area Nusantara Market di lantai dasar yang merupakan area khusus untuk food and beverage.

"Total ada 17 persen tingkat hunian di Living World Denpasar digunakan untuk tenant food and beverage. Ini memang konsep yang berbeda dari mal-mal lain, di mana kami menempatkan area makan di lantai dasar dengan harapan pengunjung dapat menikmati belanja bersama keluarga," kata Janny.

Dalam rangkaian grand opening pada 7-17 Desember 2023, Living World Denpasar juga menghadirkan kebutuhan gaya hidup dengan pilihan produk lengkap dari merek lokal hingga internasional.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau