YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan 1.000 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di provinsi ini menjadi anggota organisasi pengusaha itu.
Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, menjelaskan perekrutan anggota dari kalangan UMKM bertujuan memperkuat pertumbuhan ekonomi DIY selaras dengan program pemda setempat.
"Antara program dari provinsi, kabupaten kota, dan Kadin mulai saling bersinergi untuk membangun pertumbuhan ekonomi. Tahun 2024 dan seterusnya ini kami akan berada satu frame," ujar Mangkubumi seperti dilansir dari Antara.
Menurut putri Gubernur DIY Sri Sultan HB X ini, Kadin DIY bakal bersinergi dengan Pemda DIY memberikan pelatihan serta program magang bagi para pelaku UMKM.
Kadin, kata Mangkubumi, tak hanya mewadahi perusahaan besar, melainkan asalkan UMKM sudah berbadan hukum seperti CV, maka mereka dapat menjadi anggota.
Baca juga: Kisah Anis, Kembangkan Bisnis Pelana Kuda Satu-satunya di Yogyakarta
Mangkubumi menambahkan dalam Rapimda Kadin 2024 bersama pemda provinsi serta kabupaten/kota mendatang bakal membicarakan potensi pertumbuhan ekonomi DIY dengan menelaah investor yang masuk.
Perlunya ada kajian untuk menelaah minat investor untuk masuk, katanya, sehingga DIY bisa dimasuki investor sesuai dengan kriteria.
"Pilihlah investor yang memang membangun ekonomi di dalam wilayahnya, jadi bisa membantu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Kemudian tidak merusak lingkungan juga. Itu yang menjadi utama. Tidak ada polusi yang ditimbulkan, kita sama-sama menjaga," kata Mangkubumi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menyatakan bakal mendukung pendampingan, pembinaan, pemberdayaan terhadap koperasi dan UMKM untuk bisa naik kelas di bawah naungan Kadin DIY.
Siwi berharap, sinergi dan sikap kooperatif membuat para pelaku usaha menjadi satu untuk saling mengambil peran sesuai dengan tugas masing-masing.
"Kadin berisi para pelaku usaha yang sudah kuat tapi mereka juga tidak bisa sendiri. Mereka perlu suplai dari para pelaku UMKM, maka kita akan menginventarisir kebutuhan dari pasar. KADIN bisa menjadi agregator juga menjadi pasar melakukan pendampingan," ujar Siwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya