Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KemenKopUKM Jajaki Kerja sama dengan PUM Netherlands Senior Experts untuk Perkuat Ekosistem Wirausaha

Kompas.com - 23/01/2024, 21:19 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

DEN HAAG, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjajaki peluang kerja sama dengan PUM Netherlands Senior Experts di Belanda terkait program inkubasi bisnis bagi wirausaha pemula (Start-Up) melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI).

MenKopUKM Teten Masduki menilai PUM Netherlands Senior Experts telah berhasil dalam menciptakan iklim usaha bagi start-up di 36 negara dengan total proyek 1.300 - 1.700 per tahun bagi 45.000 wirausaha.

Keberhasilan PUM ini akan direplikasi melalui program pemerintah di Indonesia agar semakin besar peluang terciptanya wirausahawan baru.

"Sebagai upaya kami untuk mengoptimalkan proses dan hasil inkubasi usaha yang selama ini telah berlangsung, kami bermaksud untuk menjajaki prospek kerja sama dengan PUM Netherlands Senior Experts. Salah satu area fokus yang menarik dari apa yang dilakukan PUM terkait program partnership adalah penerapan SDG’s nomor 8 (Decent Work dan Economic Growth)," kata Teten dalam keterangan resminya, Selasa (23/1/2024).

Teten terkesan dengan dukungan yang diberikan oleh 1.300 volunteer experts PUM kepada 800-1600 UKM di 36 bidang usaha yang berbeda setiap tahunnya.

Dengan inisiatif tersebut dia berharap target penciptaan wirausaha baru di Indonesia sebesar 1 juta di tahun 2024 dapat tercapai.

Dalam upaya peningkatan rasio kewirausahaan ini, kata Teten, pemerintah Indonesia telah mendirikan SMESCO, sebuah organisasi yang berspesialisasi dalam memberikan layanan promosi dan pemasaran kepada UKM Indonesia.

"(Layanan) ini termasuk informasi pasar, alat pemasaran, promosi produk, jaringan pemasaran, distribusi, konsultasi pemasaran, dan inkubasi pemasaran. Tujuan kami adalah membekali UKM dengan keterampilan dan sumber daya yang diperlukan untuk berkembang baik di pasar domestik maupun global," kata Teten.

Baca juga: Kunjungi Belanda, Teten Masduki Tekankan Pentingnya Fulfillment Center UMKM Perlancar Distribusi Logistik

Teten mengatakan sejak tahun 2021, pemerintah Indonesia melalui KemenKopUKM telah melaksanakan program inkubasi wirausaha pemula melalui kemitraan dengan 20 lembaga inkubator bisnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Upaya ini telah berhasil menginkubasi lebih dari 350 start-up.

"Mayoritas mitra lembaga inkubator bisnis ini telah bekerja sama dan berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Sisanya berasal dari bentukan pemerintah daerah di Indonesia," ujar Menteri Teten.

Untuk melanjutkan langkah-langkah tersebut, pihaknya akan berkolaborasi dengan PUM Netherlands Senior Experts di Belanda agar target implementasi program SDG’s nomor 8 di tahun 2030 juga bisa tercapai.

Beberapa program SDG's yang dimaksud dalam poin 8 tersebut di antaranya adalah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai kondisi nasional. Selain itu juga diharapkan bisa mencapai produktivitas ekonomi yang lebih tinggi melalui diversifikasi.

"Kami juga menargetkan untuk bisa mendorong kebijakan yang berorientasi pada pembentukan usaha formal dan pertumbuhan UMKM melalui pemutakhiran teknologi dan inovasi," kata Teten.

Teten juga berharap kolaborasi dan sinergi dari peluang kerja sama ini mampu mendorong efisiensi konsumsi dan produksi sumber daya global.

Selanjutnya dapat menurunkan proporsi kaum muda yang tidak bekerja sehingga mereka memiliki kesempatan kerja yang produktif dan layak.

"Ditargetkan juga mampu mendorong pariwisata berkelanjutan dan memperkuat kapasitas lembaga keuangan," kata Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com