Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Kompas.com - 26/04/2024, 19:06 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting untuk menemukan dan memahami strategi marketing yang tepat.

Pasalnya, strategi marketing merupakan salah satu faktor yang bisa mengantarkan bisnis sukses meningkatkan penjualan dan menghasilkan banyak keuntungan.

Seperti yang dilakukan Kedai Mie Tjap Chili yang ada di daerah Salemba, Jakarta, meski belum genap berumur setengah tahun, kedai ini selalu ramai pengunjung.

Hasilnya tak main-main, omzet Kedai Mie Tjap Chili bisa mencapai Rp 300 juta.

Baca juga: Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Sang manajer marketing, Be Putra Sabian (30) mengungkap ada beberapa strategi marketing yang telah dilakukan.

Strategi-strategi ini dilakukan, agar orang-orang yang datang ke Kedai Mie Tjap Chili tak sekadar fomo (fear of missing out), tapi benar-benar menikmati kelezatan mie dan akan datang kembali.

"Kami enggak mau Kedai Mie Tjap Chili menjadi bisnis yang ramai atau viral sesaat, kami harap ini bisa menjadi bisnis berkelanjutan," ujar Putra kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Berikut ini empat strategi marketing yang diterapkan Kedai Mie Tjap Chili.

1. Mempertahankan Kualitas

Di samping development menu yang selalu mereka jalankan, tim Kedai Mie Tjap Chili juga selalu melakukan quality control pada setiap menunya, termasuk memastikan semua bahan fresh dan higienis.

"Rasa dan kualitas Mie Tjap Chili adalah strong point bisnis ini. Maka ramainya kedai juga karena mereka cocok dan suka dengan rasa dari menu yang disediakan oleh Mie Tjap Chili," jelas Putra.

2. Pelayanan Terbaik

Menurut Putra, adanya SOP (standard operating procedure) yang ber-layer dalam pelayanan Kedai Mie Tjap Chili, juga menjadi alasan banyaknya pelanggan yang kembali datang.

Tak bisa dipungkiri, pelayanan yang ramah dan cepat memberikan kesan yang sangat baik bagi pelanggan. Mereka akan merasa nyaman dan puas, kemudian kembali lagi ke bisnis Anda.

"Karyawan Mie Tjap Chili telah di-training oleh tim HR agar bisa melayani para pelanggan sedemikian rupa. Cara melayani pelanggan hingga kecepatan penyajian akan dinilai oleh para pelanggan. Maka pelayanan merupakan hal yang terpenting," paparnya,

Baca juga: Bisnis FnB Ini Gandeng Food Vlogger Terbukti Ramai Pembeli

3. Mengundang Food Reviewer dan Influencer

Kedai Mie Tjap Chili juga memanfaatkan platform media sosial, terumata Instagram dan TikTok dalam strategi marketing mereka.

Putra menyebut, pihaknya juga mengundang food reviewer untuk menilai menu mie yang telah mereka siapkan dan mengundang influencer untuk mempromosikan Kedai Mie Tjap Chili di media sosial.

"Kami tidak memilih influencer yang terkenal, yang terpenting influencer yang suka membuat konten makanan," kata Putra.

4. Menetapkan Harga yang Sesuai

Selain kualitas, pelayanan, dan promosi, harga yang pas di kantong pelajar atau mahasiswa juga merupakan salah satu alasan Kedai Mie Tjap Chili ramai.

Harga yang mereka tawarkan mulai dari Rp 16 ribu saja hingga Rp 50 ribu. Harga ini bisa dibilang terjangkau, melihat banyaknya isi dalam seporsi.

Baca juga: Bukan Hanya Ramai, Ini 5 Tips Memilih Lokasi Usaha Strategis

Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau