Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Memilih Bahan Baku untuk Usaha Ramah Lingkungan

Kompas.com - 20/05/2024, 15:32 WIB
Alfiana Rosyidah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisnis dengan konsep ramah lingkungan tentu berbeda dengan bisnis lain pada umumnya. Ada perbedaan dalam jenis produk dan bahan-bahan yang digunakan. Karena bersifat ramah lingkungan, maka produk dan bahan yang digunakan tidak berpotensi mengotori sekitar.

Biasanya, orang yang menjalankan bisnis ramah lingkungan memang memiliki niat untuk  menjaga kelestarian lingkungan. Jadi, mereka sudah paham langkah untuk memperoleh bahan baku yang tepat. 

Namun, untuk kamu yang masih bingung, kamu bisa simak artikel yang telah dilansir dari business.com. Kamu akan dapat informasi langkah-langkah memilih bahan baku yang ramah lingkungan.

Baca juga: 4 Kiat Sukses Membangun Bisnis Ramah Lingkungan ala Owner Purunea

1. Buat Daftar Bahan Baku yang Diperlukan

Bahan baku yang kamu perlukan tentu berupa bahan mentah untuk diolah menjadi suatu produk. Sebagai pebisnis, kamu harus memiliki data bahan baku yang dibutuhkan saat proses produksi.

Oleh karena itu, kamu perlu untuk menyusun daftar bahan baku terlebih dahulu. Hal ini diperIukan agar tidak ada bahan baku yang terlupa ketika belanja dari suplier. Selain itu, kamu juga perlu mencatat jumlah bahan baku yang diperlukan.

Dengan adanya daftar bahan baku, pekerjaan menjadi lebih efisien ketika nanti bahan baku habis. Kamu tidak perlu membuat daftar lagi karena telah memiliki acuannya. Mungkin kamu hanya perlu menambahkan jumlah bahan baku yang masih tersedia.

Baca juga: Ramah Lingkungan, Ini 5 Ide Bisnis Wadah Daging Kurban Selain Kresek

2. Perhatikan Sumber Bahan Baku

Karena kamu hendak merintis bisnis yang ramah lingkungan, kamu tidak boleh melewatkan aspek ini. Asal bahan baku menjadi hal yang harus dipertimbangkan. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi soal bahan baku.

Sumber dari bahan baku haruslah yang mudah terurai dan limbahnya tidak mencemari sungai. Akan lebih baik, jika bahan baku tersebut dapat didaur ulang. Jika perlu, kamu boleh mengunjungi supplier dan mengajukan pertanyaan soal bahan baku tersebut. 

Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa bahan bakumu tidak mengandung pewarna yang berbahaya. Bahan baku dengan kandungan yang berbahaya akan mudah mencemari sungai dan berdampak buruk pada makhluk hidup di dalamnya.

Baca juga: 3 Tips Terapkan Bisnis Ramah Lingkungan Sekaligus Menghemat Pengeluaran

Selain bahan baku untuk produk, kamu juga bisa memperhatikan bahan baku untuk kemasannya. Jangan gunakan kemasan yang sulit didaur ulang seperti plastik. Coba pilih sumber bahan baku yang organik dan mudah terurai, seperti bambu dan kertas.

3. Ganti Bahan Baku yang Berpotensi Merusak Lingkungan

Setelah kamu melakukan observasi soal bahan baku, kamu akan menemukan mana bahan baku yang berbahaya dan tidak. Untuk bahan baku yang berpotensi mencemari lingkungan, kamu bisa mencari alternatif lain.

Contoh alternatif yang bisa kamu pilih adalah bahan baku yang berasal dari alam, misalnya dan pandan dan arang batok kelapa untuk pewarna. Atau kamu bisa menggunakan bambu atau bahan organik lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau