Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Olahan Bisa Jadi Alternatif saat Harga Mahal

Kompas.com - 11/01/2025, 15:54 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Sumber Antara

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyebutkan produk cabai olahan bisa menjadi alternatif untuk mengatasi tingginya harga cabai seperti kondisi saat ini.

"Ini menjadi satu momentum yang bagus sehingga nanti orang akan beralih mengolah cabai, karena sebetulnya faktor yang paling signifikan mempengaruhi harga itu cabai merupakan barang yang mudah busuk," kata Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Pontjo Marbagyo di Temanggung, Sabtu (11/1/2025) seperti dilansir dari Antara.

Pontjo mencontohkan cabai olahan yang dibikin usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, bisa menjadi pilihan masyarakat.

Pontjo menyampaikan cabai merupakan barang yang tidak bisa lama disimpan sehingga harganya akan fluktuatif.

"Kalau banyak yang mengembangkan dengan sistem olahan ini akan berdampak positif, harga cabai akan semakin bisa distabilkan," kata Pontjo.

Baca juga: Rumah Produksi Bersama di Batubara Sumut, Disiapkan jadi Solusi Bagi Petani Cabai

Sebelumnya, Ketua Gapoktan Rahayu Makmur Hendi Nurseto di Desa Bandasari Kecamatan Bansari, Temanggung, melakukan pengeringan kulit cabai setelah diambil bijinya untuk benih, kemudian kulit cabai kering itu digunakan untuk dibuat abon cabai.

Ia menyampaikan selama ini pihaknya bekerja sama dengan kelompok tani untuk menanam cabai, kemudian hasilnya dia yang menampung untuk dijadikan benih cabai.

Harga cabai dalam perjanjian kontrak berkisar Rp22.000-25.000 per kilogram, di kala harga pasar lebih tinggi boleh dijual keluar 40 persen dan 60 persen dikirim kepada dirinya.

Menurut dia, hal ini meminimalkan ketika harga jatuh petani tetap untung, sedangkan kalau harga tinggi keuntungan bertambah karena masih bisa menjual 40 persen.

"Walaupun baru sedikit, baru beberapa petani bergabung ternyata respons bagus, kerja sama ini sudah berjalan tahun ketiga," kata Hendi.

Menurut dia, waktu harga cabai di pasar murah Rp10.000 per kilogram harga di petani tetap Rp22.000-Rp25.000, kadang petani yang tidak ikut mitra mau ikut dijual ke sini tetapi pihaknya tidak bisa menerima, karena menerapkan empat kali sortir.

"Saya jamin ini benih cabai berkualitas, secara prosedur harus melewati tahapan untuk mendapatkan kualitas bagus," katanya.

Ia menyampaikan satu kilogram biji membutuhkan cabai sekitar 20-25 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau