Direktur PT. Angkasa Pura Aviation, Haris mengatakan Bandara Internasional Kualanamu memiliki pergerakan pesawat yang tinggi yakni sebanyak 87.000 pesawat per tahun.
Haris menyebutkan, Bandara Internasiona Kualanamu memiliki lokasi yang strategis di Asia Tenggara dan potensi wisata yang beragam.
“Ke depan akan banyak rute baru yang kita hubungkan dan menjadikan Bandara Kualanamu hub dan membuka 50 rute internasional di Asia Tenggara, Asia Utara, India, Australia, Eropa, dan Timur Tengah,” ujar Haris di Bandara Kualanamu, Kamis (30/12/2021).
Haris menyebutkan, maskapai penerbangan akan diberikan sejumlah insentif jika ingin membuka rute baru ke Bandara Kualanamu.
Skema insentif akan disiapkan selama pengembangan Bandara Internasional Kualanamu.
“Ke depan ada apatner akan sama-sama kolaborasi membangun Bandara Kualanamu menjadi regional hub,” tambah Haris.
Bandara Internasional Kualanamu akan dikembangkan dengan konsep Airport City selain hub internasional. Konsep Airport City diharapkan bisa menjadi daya tarik penumpang untuk terbang ke Bandara Kualanamu.
"Kami juga punya konsep bagaimana Bandara Kualanamu ke depan akan berkonsep Airport City. Jadi memang kita punya luas lahan cukup besar, 135 hektar yang ke depan akan coba kita kembangkan dengan konsep Airport City," ujar Haris.
Haris mengatakan, ada dua pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan konsep Airport City yaitu bisnis dan wisata. Di area seluas 135 hektar nantinya akan ada berbagai pembangunan properti.
"Nanti ke depan akan ada beragam property development, seperti ada theme park, golf course, ada hotel, ada specialty hospital. Ini akan kita tempatkan di Bandara Kualanamu," tambah Haris.
Menurut Haris, pengembangan Airport City akan berjalan beriringan dengan pengembangan infrastruktur Bandara Kualananamu. Haris mengatakan, saat ini beberapa investor yang berminat untuk mengetahui pengembangan Airport City Bandara Kualanamu.
"Airport city itu ada beberapa investor luar negeri seperti dari Korea, India, Abu Dhabi, Malaysia. Mereka sudah menyampaikan minat ke kita. Kami dibantu BKPM untuk melakukan market sounding yang kurang lebih sekitar 182 investor," tambah Haris.
Diketahui, Bandara Kualanama sudah dalam kondisi melebihi kapasitas berdasarkan data tahun 2018. Ada pergerakan 10,5 juta penumpang pada tahun tersebut.
“Memang bandara ini penerbangan internasional dari wisatawan ternyata mostly banyak WNI ke luar negeri. Ke depan dnegan konsep kemitraan ini harapannya wisatawan mancanegara masuk ke Kualanamu,” kata Haris.
Sementara itu, CEO GMR International, Puvan Sripathy mengatakan, potensi Bandara Kualanamu sudah banyak dikenal oleh berbagai pihak.
Pengembangan Bandara Kualanamu, lanjut Puvan, juga didukung dengan letak geografis yang strategis di Asia Tenggara.
“Ini waktu yang tepat, tempat yang tepat untuk pengembangan Bandara Kualanamu.
Potensi penerbangan antara Indonesia dan India punya pasar yang besar,” kata Puvan di Bandara Kualanamu, Kamis sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.