JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis sewa motor bisa menjadi salah satu usaha yang bisa digeluti. Apalagi jika kamu berada di daerah-daerah yang tergolong destinasi wisata.
Motor memang dikenal menjadi salah satu jenis transportasi andalan di kota-kota wisata. Selain efektif, motor tergolong efisien untuk berpindah tempat, urusan bahan bakar, dan murah.
Jika dibandingkan dengan menyewa mobil, tentu harganya akan berbeda cukup jauh dengan menyewa motor. Nah, tentu ini menjadi peluang bagi kamu yang ingin mencoba berbisnis sewa motor.
Berikut ulasan tentang bisnis sewa motor mulai dari keuntungan, risiko, dan cara memulai bisnis sewa motor dari Lifepal.
1. Bisa dijalankan dengan modal yang ringan
Membuka bisnis sewa motor tergolong tak perlu modal yang besar. Kami bisa memulai bisnis sewa motor dengan modal yang minim.
Jika kamu tak punya modal besar untuk membeli motor, coba mulai sewakan motor milik pribadimu sebagai modal awal. Jadi kamu bisa menjalankan usaha sambil menabung.
Kamu juga bisa bekerja sama dengan teman-temanmu untuk menyediakan motor sewaan. Nantinya, keuntungannya bisa dibagi rata.
2. Tidak ada biaya produksi
Berbisnis sewa motor tak perlu biaya produksi yang besar seperti bisnis kuliner atau barang. Bisnis sewa motor merupakan bisnis jasa yang hanya membutuhkan modal awal.
Meski demikian, kamu tetap perlu memikirkan pengeluaran-pengeluaran lain seperti membayar pajak dan servis rutin bulanan.
3. Bisa dijadikan usaha sampingan
Bisnis sewa motor bisa menjadi bisnis sampingan. Kamu tak harus menunggu motor sewaanmu selama 24 jam penuh.
4. Pasti ada pelanggan
Berbisnis sewa motor tak perlu takut sepi peminat. Pasti akan ada pelanggan apalagi jika usahanya dijalankan di kota-kota wisata seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali.