JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini semua hal bisa diakses secara online. Tak terkecuali saat konsumen berbelanja suatu produk tertentu di marketplace atau media sosial.
Nah, kini para pemilik usaha tentu berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya secara online. Strategi pemasaran produknya pun beranekaragam seperti melalui storytelling.
Dikutip dari Sahabat UMKM, Storytelling untuk bisnis diartikan sebagai sebuah metode penyampaian pesan atau informasi secara lebih menarik dengan tujuan mengubah perasaan audiens.
Jika pelaku usaha dan kompetitor menawarkan produk dengan harga dan manfaat fisik yang sama, maka kamu harus mampu memunculkan keunggulan kompetitif atau keuntungan lebih yang bersifat non-fisik kepada pelanggan agar produk dipilih.
Pakar Komunikasi dan Dosen Fikom Universitas Budi Luhur, Liza Dwi Ratna mengatakan strategi storytelling adalah sebuah penyampaian cerita yang otentik (orisinal) dan emosional tentang suatu merek untuk kepentingan promosi.
Dengan kata lain, storytelling ini mempresentasikan karakter brand lewat cerita. Begitu juga dengan produk yang akan dipasarkan.
Saat mengunggah gambar produk, akan lebih menarik jika kamu bisa menyelipkan cerita dalam kolom deskripsinya. Cerita-cerita lainnya yang bisa disertakan misalnya tentang dari mana bahan baku produk itu berasal, bagaimana proses pembuatannya, dan apa saja keunggulan produk tersebut.
Liza menjelaskan, ide membuat storytelling bisa didapatkan melalui pengalaman dari pelanggan saat membeli, pengalaman pribadi, informasi dari internet, manfaat produk, bahkan isi serta bahan baku yang digunakan dalam produk.
Saat membuat iklan promosi, usahakan konsumen merasa tak sedang melihat iklan. Selain itu, dalam membuat promosi melalui storytelling jangan membuat cerita tidak masuk akal dan tampak berbohong.
Liza memberikan beberapa langkah dasar dalam menyusun brand storytelling yaitu, pertama pelaku usaha harus memahami nilai (value) brand dan konsumen yang ditargetkan.
Kedua, mendapatkan fakta mengenai kebutuhan konsumen melalui konsep 5W+1H. Ketiga, gunakan kekuatan cerita yang spesifik, detail, serta imajinasi yang mudah dipahami oleh konsumen.
Keempat, dalam membangun storytelling jangan hanya menggunakan kata-kata namun harus lebih kreatif dengan gambar. Yang terakhir, pahami hasil akhir yang ditangkap konsumen saat awal membuat cerita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.