Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi Dengan Qasir, Teten Masduki Tegaskan Pentingnya Data Akurat UMKM

Kompas.com - 06/03/2022, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menegaskan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak, terutama dalam mengintegrasikan dan menyediakan informasi terkait data akurat profil UMKM maupun yang sudah terhubung secara digital.

Hal itu disampaikan Teten saat melakukan pertemuan secara virtual dengan startup Qasir, beberapa waktu lalu.

Turut mendampingi Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya, Founder & CTO Qasir Novan Adrian, Co-Founder & CMO Qasir Rachmat Anggara, CEO Qasir Michael Liem, COO Qasir Ivan Hadwin dan jajaran manajemen Qasir lainnya.

Diketahui, Qasir merupakan perusahaan yang menyediakan aplikasi kasir atau point of sale (POS) mendukung sistem kasir digital, fitur kelola produk dan inventori, laporan penjualan, pembayaran digital kepada para UMKM.

Teten melanjutkan, jika data UMKM maupun koperasi telah terintegrasi dengan baik, kemudahan mulai dari pendanaan/pembiayaan, bantuan sosial, hingga pendampingan maupun pelatihan kepada UMKM akan lebih mudah dan tepat sasaran.

"Saya kira ini bagian dari ekosistem dan klaster yang bagus disediakan oleh Qasir. Khususnya membantu UMKM dalam percepatan digitalisasi dan optimalisasi pendanaan bagi UMKM. Termasuk untuk mungkin integrasi data, dari data yang dimiliki Qasir bisa dipelajari kemungkinan kolaborasi bersama," imbuh Teten.

Apalagi saat ini sambung Teten, KemenKopUKM juga tengah melakukan Sistem Informasi Data Tunggal KUMKM (SIDT-KUMKM), sehingga penyediaan data dari pihak lain sangat penting dalam menunjang hal tersebut.

"Jumlah UMKM ini sangat banyak, sehingga datanya pun bergerak dinamis. Kita bisa mulai kolaborasi dengan Qasir untuk pendataan. Semoga bisa juga kerja sama dengan pihak lainnya," ucap Teten.

Co-Founder Qasir Rachmat Anggara & CEO Qasir Michael Liem menuturkan, data sebaran yang dimiliki pihaknya cukup relevan. Namun dari sisi adoptasi digital cukup relatif di berbagai daerah cukup berbeda terutama di luar Jawa dan Bali.

"Tapi bisa kami pastikan jika dipandang dari unit usaha, bisa dibilang secara ekosistem data Qasir ini cukup tervalidasi. Satu hal yang menarik yang ingin kami eksplorasi bersama KemenKopUKM adalah UMKM yang jumlahnya 62 juta ini masih banyak sub kategori di bawahnya. Misalnya koperasi petani dan lainnya," sebut Michael.

Tak hanya menyediakan POS, Qasir juga memiliki Point of Buy (POB) yang bisa digunakan oleh koperasi, offtaker atau pengepul dalam mendata perkumpulan hasil buminya. Sehingga akses terhadap transparansi data juga perlu dilakukan petani dan ekosistemnya, dalam hal ini koperasi.

"Selama ini kita bicara petani, nelayan dan peternak, hanya bisa mendapatkan akses terhadap koperasi. Ini bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan KemenKopUKM sendiri dalam men-support digital. Harapannya selaras tak hanya untuk digitalisasi usaha mikro tapi juga ke koperasi," papar Michael.

Hingga saat ini, tercatat 900 ribu usahawan yang bergabung dengan Qasir dan menyebar di 514 kota. Transaksi di Qasir tercatat sebanyak 119 juta transaksi dengan nilai hingga Rp 14 triliun.

Sebagian besar pun masih dikuasai oleh sektor perdagangan, dengan sub kategori seperti toko kelontong dan warung. Kemudian diikuti oleh UMKM klaster Food and Beverages (F&B).

Selain itu beberapa data yang disediakan Qasir mulai dari data sebaran UMKM, tren penambahan jenis usaha, tren perkembangan jenis usaha, tren lokasi perkembangan jenis usaha, tren transaksi lokasi digital payment, jumlah karyawan berdasarkan lokasi dan jenis usaha, hingga omzet per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau