JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia berencana mengintegrasikan data Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari penggunaan sistem pembayaran QRIS dan aplikasi Siapik.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Juwono mengatakan integrqasi itu dilakukan agar transaksi dari QRIS yang juga tercatat dalam aplikasi Siapik dapat terintegrasi agar laporan keuangannya bisa dijadikan profil kredit UMKM yang bersangkutan.
Dengan demikian diharapkan UMKM lebih mudah mendapatkan kredit usaha atau pembiayaan dari perbankan. Saat ini penyaluran kredit perbankan kepada UMKM baru mencapai 20,6 persen per tahun dari seluruh kredit yang dihasilkan perbankan atau masih jauh dari target Presiden Jokowi di 2024 yang sebesar 30 persen per tahun.
Baca juga: Ini yang Membedakan Startup dengan Bisnis Rintisan Konvensional
"Kami harap pelaku UMKM tidak hanya difasilitasi oleh QRIS dan Siapik tapi juga terdapat pendampingan dari 46 kantor perwakilan kami agar Siapik digunakan dengan baik," kata Doni, Senin (7/3/2022).
Doni menuturkan, BI juga terus memperkuat dorongan pengembangan UMKM melalui kebijakan korporatisasi, di mana BI bekerja sama dengan offtaker baik dari kalangan dunia usaha maupun Kementerian dan Lembaga untuk menjadi pembeli produk UMKM.
Bank Indonesia akan terus meningkatkan kapasitas UMKM terutama yang berkaitan dengan keahlian digital antara lain melalui digitalisasi pembayaran.
"Kami mendorong sertifikasi UMKM, ekspor, maupun pengembangan UMKM syariah, serta turut mengurasi produk UMKM untuk kegiatan pemerintah," ucap Doni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.