Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki: Indonesia Harus Kembangkan Enterpreneur dan Riset jika Ingin Maju

Kompas.com - 06/06/2022, 17:46 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Indonesia harus mengembangkan basis enterpreneur dan risetnya jika ingin maju.

Ia beralasan peradaban tinggi negara-negara maju di dunia adalah yang berbasis enterpreneur dan riset.

“Oleh karena itu, diharapkan agar riset-riset yang dihasilkan perguruan tinggi harus bisa dikomersialisasikan di level hilirisasi,” kata Teten dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Teten menjelaskan, sebuah survei yang menyebutkan bahwa lebih dari 70 persen anak muda lebih memilih menjadi pebisnis ketimbang pegawai.

"Bahkan, pada 2045 mendatang, Indonesia diprediksi secara riset ilmiah bakal menjadi empat negara besar di dunia, bersama AS, China, dan India," kata Teten dalam Kuliah Umum dan Dialog Kewirausahaan di Kampus Universitas Peradaban Bumiayu.

Jadi, kata Teten sebuah langkah tepat bila Universitas Peradaban Bumiayu menerapkan kampus berbasis enterpreneur dan riset.

“Sehingga, mampu melahirkan wirausaha-wirausaha muda mapan dari dunia kampus," kata Teten.

Dan untuk menjadi negara maju, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, pembangunan kualitas SDM. Seluruh perguruan tinggi di Indonesia harus berstandar internasional.

"Kita jangan ketinggalan dalam hal riset di segala sektor. Dan saya berharap mahasiswa memanfaatkan ponsel pintar untuk mengakses ilmu sebanyak-banyaknya di dunia internet," kata Teten.

Kedua, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan wilayah dan pulau dengan mudah dan cepat. Termasuk infrastruktur internet.

Syarat lainnya adalah minimum rasio kewirausahaan berada di level 4 persen, sedangkan Indonesia masih di level 3,18 persen. Sementara Singapura yang sudah 8,6 persen, Malaysia dan Thailand sudah di atas 5 persen. Kemudian AS dan Prancis sudah ada di kisaran 10-12 persen.

"Kami sudah menggulirkan aneka program kewirausahaan dengan target mencetak 1 juta wirausaha baru, muda, dan mapan. Salah satunya, melalui program inkubasi di kampus-kampus," kata Teten.

MenKopUKM mengajak seluruh kampus di Indonesia untuk menyiapkan lulusannya menjadi wirausaha, bukan pegawai. Caranya, dengan mengubah pola pikir mahasiswa, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.

“Dengan begitu, target rasio kewirausahaan 4 persen bisa tercapai," kata Teten.

Oleh karena itu, Teten meminta kualitas inkubator bisnis di kampus-kampus, termasuk UPB, terus ditingkatkan. Bahkan, inkubator bisnis di kampus sudah harus terhubung dengan sumber pembiayaan. Salah satunya, melalui koperasi kampus atau mahasiswa.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau