“Workshop dan kick off ini menjadi ajang sharing, terutama dari 930 DSA, termasuk DSA Purworejo yang sudah berhasil melakukan ekspor produk bulu mata,” sebutnya.
Founder UMKM Mendunia, Iko Sukma Handri Adianto, yang hadir sebagai narasumber menilai, Purworejo memiliki luar biasa karena berdekatan dengan Bandara Internasional Yogyakarta. Menurut Dewi, peluang itu harus ditangkap mengingat pasar ekspor juga semakin terbuka.
Kepada peserta workshop, pihaknya juga memberikan metode bagi pemula, yakni ekspor mudah berbasis digital teknologi dan logistik. Berawal dari personal eksportir, berkembang menjadi corporate eksportir.
“Yang paling penting bagaimana kita bisa mengglobalkan produk di desa. Tidak sekadar desa ekspor, melainkan juga desa eksportir,” papar Iko.
Terkait pajak ekspor, pihaknya menegaskan agar pelaku UMKM tak khawatir mengingat minim sekali dan hanya beberapa komoditi yang dikenakan pajak.
“Jadi, tidak perlu takut ekspor. Kita mulai dari yag kecil-kecil dulu. Mulai dari perorangan, Bumdes, KUD desa, itu bisa semuanya. Dan kita arahkan jadi pemain. Tidak hanya suplier, tapi betul-betul pelaku dengan badan hukum dan produk yang jelas,” tandas Iko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.