Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Sukses Bisnis Perlengkapan Outdoor sembari Jalankan Konservasi Alam

Kompas.com - 21/06/2022, 19:17 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

"Suatu saat semoga punya toko perlengkapan gunung sendiri ya le," kata Andi menirukan ibunya.

Dia merasa, membuat perlengkapan naik gunung memang sesuai dengan passion-nya. Dengan berbekal mesin jahit merek Singer tua yang dimiliki orang tuanya, Andi mulai membuat produk-produk perlengkapan naik gunung serta aktivitas outdoor lainnya.

Baca juga: Mengeruk Cuan dari Ide Jualan Makanan Kekinian

Andi memilih memproduksi perlengkapan tersebut, karena karena pada masa itu untuk mendapatkan alat-alat outdor tidak murah.

Pelanggan mulai masuk. Bermodalkan mesin jahit bekas, Andi mencoba menerima orderan dari salah satu sahabat yang memang memesan tas gunung.

"Lama kelamaan saya mencoba memasarkan tas-tas buatan saya, lalu ke perlengkapan lainnya seperti sleeping bag, tenda, tas sepeda, tas sekolah dan lain-lain," kata dia.

Membangun Brand dan Misi Konservasi

Mulai tahun 2012 Andi fokus untuk memproduksi perlengkapan outdoor dengan brand Shelter Prau Outdoor. Dia menjalankan usaha tersebut sekaligus dengan misi untuk pelestarian lingkungan di sekitar Gunung Prau.

"Dengan maksud mengangkat nama Prau agar orang lebih mengenal Gunung Prau berikut segala permasalahanya, saya pun memperluas jaringan usaha," jelas dia.

 

Perlahan, usaha yang dilakukan Andi mulai membuahkan hasil. Blog yang saat itu dia buat, selalu menduduki posisi teratas di mesin pencarian dengan kata kunci Gunung Prau.

Tak sebatas memproduksi alat-alat pendakian, Andi juga merambah bisnis lainnya yakni masuk ke bidang persewaan alat pendakian dengan alat-alat yang dibuatnya sendiri.

Dari situ, banyak pendaki berdatangan mencari alat perlengkapan dengan sekedar sewa maupun beli. Kesempatan itu dia manfaatkan juga untuk berdiskusi dengan pendaki tentang pentingnya konservasi.

"Saya juga sisihkan dari hasil penjualan untuk konservasi di Gunung Prau, yakni sebanyak 5 persen dari penjualan," kata dia.

Kembangkan Produk

Tempat usaha yang tadinya didominasi mebel akhirnya berubah menjadi showroom tas dan perlengkapan gunung lain.

Di tengah ketatnya persaingan bisnis, termasuk maraknya merek bajakan dengan harga murah, Andi tetap mempertahakan prinsipnya. "Saya tetap membawa merek atau brand saya sendiri," kata dia.

Andi tetap mencoba kompetitif dengan memerhatikan trend di pasar perlengkapan outdoor. Dia terus melakukan riset untuk mengembangkan produknya agar bisa diterima pasar dan memenangkan kompetisi.

Seperti halnya pada tahun 2018 sedang trend tas gunung dengan konsep ultralight, yaitu tas gunung yang ringan namun tetap memiliki fungsi yang sama dengan model konvensional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com