Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latah Jadi Berkah, Tips Sukses Bisnis Hewan Kurban

Kompas.com - 25/06/2022, 08:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis hewan kurban termasuk bisnis musiman yang selalu ramai menjelang Hari Raya Idul Adha. Banyak orang ikut latah menjalankan bisnis ini meski modal yang dibutuhkan sangat besar.

Modal puluhan sampai miliaran rupiah tak masalah bagi sebagian orang yang melihat potensi menggiurkan bisnis hewan kurban. Karena sebanding dengan keuntungan yang akan diperoleh.

Peluang pasar hewan kurban tergolong besar. Meski terbilang bisnis musiman, tapi bukan berarti kamu tidak bisa melanjutkan bisnis jual hewan ternak ini setelah Idul Adha. Sebab hewan kurban juga banyak dibeli untuk acara aqiqah anak, pernikahan, dan acara besar lainnya.

Jika kamu ingin ikut-ikutan mendulang cuan dari bisnis hewan kurban, berikut tips suksesnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Pahami syarat dan aturan penjualan hewan kurban

Hal wajib sebelum kamu memulai sebuah bisnis adalah memahami produk yang dijual. Pastikan mengetahui dan paham secara detail mengenai ketentuan dan aturan jual beli hewan kurban.

Misalnya dari sisi kesehatan, pastikan hewan kurban yang kamu jual adalah hewan yang layak atau sehat secara fisik, bebas dari penyakit kuku dan mulut, serta memenuhi syarat sebagai hewan kurban.

Pemahaman yang baik ini akan memudahkan kamu dalam berjualan dan meminimalisir kerugian adanya hewan kurban yang tidak layak untuk dikurbankan.

Ini juga bisa membangun kepercayaan pelanggan, sehingga ke depan jika membutuhkan lagi hewan ternak untuk acara tertentu, mereka akan membeli lagi kepadamu karena sudah terjamin kualitasnya.

2. Pilih jenis hewan yang sesuai dengan modal

Langkah selanjutnya, tentukan jenis hewan yang akan kamu jual. Pemilihan jenis hewan berkaitan erat dengan jumlah modal usaha yang harus kamu siapkan.

Apakah modal kamu cukup banyak untuk berjualan sapi yang harga seekornya bisa mencapai Rp 15 juta? Logikanya, jika kamu ingin dagang sapi, maka modal yang dibutuhkan jauh lebih besar dibandingkan dengan jualan kambing, sebab harga kambing rata-rata Rp 1,5 juta per ekor.

Jika kemampuan modal katakanlah Rp 50 juta, daripada membeli sapi hanya dapat dua atau tiga ekor, lebih baik berjualan kambing karena kamu bisa memperoleh sekira 33 ekor kambing dengan modal tersebut.

Ingat, jualan hewan kurban bukan hanya memerlukan modal untuk beli hewan dari peternak, tetapi juga untuk sewa tempat dan pakannya.

Jadi, tentukan jenis hewan yang sesuai dengan kemampuan modal kamu, sehingga tidak perlu mengambil pinjaman untuk bisnis musiman ini. Sebaiknya membeli langsung hewan-hewan kurban dari peternak agar mendapatkan harga kompetitif dan bisa memaksimalkan untung.

Apabila membeli dari pengepul, maka besar kemungkinan kamu tidak akan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Membeli hewan kurban dari peternak juga jauh lebih terjamin kesehatan dan perawatannya, hanya saja lokasi peternak hewan kurban umumnya berada di luar daerah, seperti Jawa, dan daerah lainnya.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Ternak Ayam Kampung yang Ternyata Cuannya Lebih Menggiurkan!

3. Siapkan tempat jualan dan pakan ternak

Bisnis hewan kurban mesti ada tempat atau lapak khusus yang cukup besar. Misalnya tanah kosong di pinggir jalan, lapangan terbuka, di mana kamu harus menyewanya. Siapkan juga pakan dan perawatan hewan kurban.

Jika ingin bisnis ini berkelanjutan, kamu juga mesti memikirkan kandang yang pastinya jauh dari pemukiman warga. Pastikan persediaan pakan yang tepat bagi hewan kurban yang akan kamu jual kembali.

Rawat dengan baik, pastikan hewan yang kamu beli mendapatkan pakan dan kandang yang layak sehingga hewan-hewan tersebut sehat dan siap disembelih saat kurban nanti.

4. Jualan langsung

Hal yang paling menentukan keberhasilan dalam bisnis ini adalah teknik berjualan. Bagi pemula, hal ini terasa sedikit sulit, tapi tetap bisa dipelajari. Gunakan beberapa pendekatan efektif yang bisa dilakukan untuk menjual hewan-hewan kurban secara langsung.

Misalnya, berjualan langsung kepada sanak saudara, teman/kerabat, tetangga dan pihak- lainnya yang berpotensi untuk membeli hewan kurban kamu. Jangan pernah malu untuk menawarkan produk kamu secara langsung, semua orang berpotensi menjadi pembeli.

Pelajari cara menawarkan barang jualan dengan baik, sopan, dan positif. Intinya, lakukan dengan cara yang baik agar bisnis ini berjalan dengan lancar dan tentunya menghasilkan keuntungan berlipat.

5. Getol promosi online

Promosi yang tepat akan sangat membantu kamu untuk sukses berjualan dan berbisnis hewan kurban. Jangan pernah ragu untuk memulai sebuah promosi sebagai langkah awal dalam penjualan.

Selain jualan langsung atau offline, lakukan penjualan dan promosi online dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti di media sosial serta e-commerce. Siapkan foto hewan kurban atau hewan ternak yang kamu jual. Buat caption yang dapat menarik pelanggan membeli.

Kenali Risiko Bisnis Hewan Kurban

Selain keuntungan, berbisnis hewan kurban juga memiliki risiko tinggi, salah satunya adalah rentan dengan penyakit dan kematian. Selain itu, pengiriman juga menjadi kendala utama bisnis ini. Penting untukmu mengenali risikonya agar kemudian dapat mencari cara untuk meminimalisir risiko tersebut.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com