Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Bisnis Cepat Naik Daun, Salah Satunya dengan Ilmu Ikhlas

Kompas.com - 25/06/2022, 18:57 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalankan bisnis dan akhirnya berbuah sukses menjadi tujuan banyak pengusaha. Namun untuk sampai ke titik tersebut tidaklah mudah.

Kamu harus melaluinya dengan kerja keras, dan bahkan menghadapi berbagai tantangan yang mungkin saja bisa membuatmu kewalahan atau justru menyerah di tengah jalan.

Bisnis yang sukses tidak ada yang instan. Butuh waktu untuk mencapai kesuksesan. Tetapi, tidak ada yang mustahil. Biasakan untuk menikmati semua proses perjalanan bisnis dengan cara yang menyenangkan.

Hal ini akan membuat kamu lebih nyaman dan selalu siap untuk menyelesaikan setiap masalah yang datang. Selain itu, belajar setiap saat dalam membangun bisnis tersebut, agar bisa menjadi pengusaha berjaya.

Ingin bisnis kamu cepat naik daun, berikut tips yang bisa dipraktikkan, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Pelayanan terbaik

Dalam bisnis apapun, baik itu jualan produk maupun jasa, pelayanan menjadi kunci utama membangun loyalitas pelanggan. Berikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, seperti senyum, sapa, bersikap ramah, mendengar dan menjawab keluhan pelanggan, dapat memberi solusi atas masalah pelanggan, dan lainnya.

Percuma jika produk atau jasa yang kamu jual berkualitas, tetapi tidak diimbangi dengan pelayanan yang terbaik. Pelanggan merasa tidak dihargai dan tetap akan lari membeli produk atau menggunakan jasa orang lain yang mampu membuat mereka spesial dengan pelayanan prima.

2. Inovasi tiada henti

Pengembangan atau inovasi bisnis wajib dilakukan pengusaha agar perusahaan mampu bertahan. Sebab, setiap zaman akan mengalami perubahan, seperti sekarang ini di era digital. Bila tidak mengikuti perkembangan zaman beralih mengadopsi teknologi, bisnis kamu bakal kalah.

Inovasi terus menerus agar bisnismu tetap memiliki daya saing. Bisa dengan cara memodifikasi model bisnis, menciptakan produk atau layanan yang lebih baik dan unggul, sehingga makin menarik dan diminati konsumen atau pelanggan.

3. Hindari FOMO

Sama seperti investasi atau trading saham, hindari FOMO (fear of missing out), takut ketinggalan momen dalam menjalankan bisnis. Sikap ikut-ikutan hanya akan membuat bisnismu hancur berantakan.

Misalnya dalam bisnis jasa pengiriman paket atau kurir. Trennya memberi harga murah, gratis ongkos kirim. Itu namanya model bisnis bakar duit.

Kamu harus konsisten terhadap model bisnis yang sudah dijalankan. Kalaupun ingin melakukan inovasi, bukan ikut-ikutan bakar uang seperti itu. Sebab, kamu harus memikirkan jangka panjang, bukan hari ini saja.

4. Manajemen ikhlas

Resep sukses bisnis kerja keras dan tekun berusaha sudah sangat lazim. Menjadi sebuah keharusan jika ingin bisnis berkembang pesat. Namun ada satu lagi yang harus diterapkan pengusaha, yakni manajemen ikhlas.

Selalu bersyukur dan menjalani dengan ikhlas bisnis dalam kondisi apapun. Contohnya saat badai resesi, pandemi Covid-19, atau masalah lain. Ikhlas bukan berarti menyerah pada keadaan. Kamu tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan bisnis agar tidak terseret situasi tersebut.

Baca Juga: Mau Usaha yang Gak Perlu Modal, Tapi Malah Dapat Uang? Cobain Bisnis Ini

5. Marketing mix

Bauran pemasaran yang tepat akan mengantarkan bisnismu cepat naik daun. Adalah marketing mix, yakni produk yang bagus, harga yang bersaing, distribusi dan promosi yang baik, serta mampu mengikuti pasar.

Bauran pemasaran ini sangat penting dalam bisnis karena memberikan manfaat, salah satunya membantu identifikasi dan memahami kebutuhan pelanggan. Dengan menerapkan marketing mix dapat membantumu mencapai target dan tujuan bisnis karena memiliki strategi yang terarah.

6. Jalin hubungan dengan pelanggan

Pelanggan merupakan salah satu bagian terpenting dari bisnis, kamu harus selalu memahami hal ini dengan baik. Konsumen yang loyal merupakan salah satu kunci kesuksesan jangka panjang dalam bisnis.

Kamu harus mampu menjalin hubungan jangka panjang dengan semua konsumen tersebut. Biasakan untuk mendengar kesan dan keinginan konsumen, agar bisa meningkatkan kualitas bisnis.

Hal ini bisa dilakukan dengan banyak cara, mulai dari memberikan kesempatan konsumen untuk memberikan penilaian, atau juga bisa membuat media sosial untuk membangun komunikasi yang lebih intens.

Asal Ada Kemauan Disitu Ada Jalan

Mengembangkan bisnis menjadi lebih besar tentu menjadi impian kamu sejak lama.Hal ini harus tetap dilakukan dengan langkah yang tepat, sebab proses membangun bisnis tentu tidak selalu mudah.

Kamu harus memiliki kemauan dan kemampuan. Kemauan artinya, niat yang harus diwujudkan sehingga bukan hanya sekadar rencana.

Kedua, mampu berarti harus memahami produk atau jasa yang akan dijual. Mengerti bisnismu ini seperti apa, pasarnya bagaimana. Jangan sampai, kamu masuk ke bisnis yang tidak dipahami sama sekali.

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau