JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggandeng WWF Indonesia untuk memperkuat ekosistem bisnis berkelanjutan dan ekonomi hijau agar terus melaju.
Kerja sama KemenKopUKM dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia merupakan bentuk kolaborasi untuk mewujudkan pelaku koperasi dan UMKM yang berbasis keberlanjutan dan terintegrasi dalam upaya pencapaian target SDGs.
Adapun penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, dan Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF Indonesia Alexander Rusli, di Jakarta, Rabu (29/6).
"Kerja sama ini diharapkan dapat memfasilitasi penguatan kelembagaan ekosistem bisnis bagi koperasi dan UMKM," kata Arif dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu malam.
Kerja sama tersebut meliputi pendampingan UMKM untuk peningkatan kualitas produk usaha, mendukung ekonomi sirkular yang memberdayakan masyarakat, inovatif, serta melindungi alam dan lingkungan hidup.
"Saya meyakini ini karena WWF banyak melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pelaku UMKM. Jadi, kerja sama ini akan lakukan lebih intensif lagi," kata Arif.
Menurut Arif, ada beberapa program strategis KemenKopUKM yang dapat disinergikan dengan eksistensi WWF Indonesia. Diantaranya, menumbuhkan legalitas usaha bagi UMKM, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi produk, dan sebagainya.
Ada juga program membangun ekosistem dan tata kelola UMKM agar terhubung ke dalam rantai pasok industri, baik nasional maupun global. Kemudian, terkait program pengembangan wirausaha muda dan produktif yang tumbuh dari kampus-kampus perguruan tinggi, hingga pendataan UMKM (by name, by address).
"Untuk mewujudkan program-program tersebut, butuh kemitraan dan sinergi dengan banyak pihak. Misalnya, dengan WWF, bisa masuk dari sisi edukasi dan sosialisasi mengenai ekonomi hijau," kata Arif.
Arif menyebutkan, banyak UMKM lokal yang sudah mempraktikkan ini dengan nilai tradisional dan kearifan lokal.
"Selain itu, beradaptasi dengan ekonomi hijau akan membuka pasar yang lebih luas," kata Arif.
Meski begitu, Arif tetap mendorong agar lebih banyak kolaborasi dan kerjasama yang dapat mendorong praktik dari agenda ekonomi hijau.
"Karena, hal itu tidak hanya akan memberikan pemulihan ekonomi dan lapangan pekerjaan, ekonomi hijau akan membantu memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah menjadi fokus kami," kata Arif.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengawas Yayasan WWF Indonesia Alexander Rusli mengatakan, melalui penandatanganan MoU ini akan dilakukan pilot project bersama.
Selain itu, diharapkan Yayasan WWF Indonesia dapat berkolaborasi melakukan pendampingan pada UKM untuk meningkatkan kualitas produk usaha dalam menghasilkan produk inovatif tetapi juga ramah lingkungan.