Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mudah Membayar Utang bagi Pelaku Bisnis Kecil

Kompas.com - 18/07/2022, 10:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Dalam dunia usaha, utang merupakan hal lumrah. Utang untuk modal usaha, modal kerja, ekspansi atau pengembangan usaha, sampai memulihkan stabilitas keuangan bisnis karena sempat mengalami krisis.

Utang untuk sesuatu yang produktif memang dibenarkan. Toh, kamu bisa membayar cicilannya dari keuntungan yang diperoleh dalam setiap kegiatan bisnis.

Tetapi ingat, utang adalah beban keuangan. Wajib dibayar hingga lunas dalam kondisi apapun, termasuk saat ekonomi sedang sulit seperti sekarang ini. Jika tidak, bisnis dan harta bendamu bisa jadi taruhannya.

Bagaimana cara membayar utang yang mudah bagi pelaku bisnis kecil? Ini tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

• Buat rincian daftar utang

Jika kamu memiliki lebih dari satu utang, buat rincian daftar utang agar kamu dapat menentukan skala prioritas dalam pembayarannya. Mulai dari jenis utang, jumlah, tenor, dan cicilan per bulan.

Misalnya, utang ke supplier sebesar Rp 10 juta tenor enam bulan tanpa bunga dan fintech lending Rp 5 juta dengan jangka waktu tiga bulan dan bunga 0,4 persen per hari atau 12 persen per bulan.

Cicilan utang per bulan ke supplier sebesar Rp 1.667.000 dan fintech lending Rp 1.867.000 (cicilan pokok ditambah bunga per bulan).

• Bayar utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu

Apabila penjualan sedang lesu, omzet jauh dari target, utang tidak boleh diabaikan. Dalam hal ini, kamu bisa mendahulukan pembayaran utang dengan bunga tinggi sebagai prioritas utama.

Apalagi jika pihak kreditur mengenakan denda keterlambatan bila telat membayar. Besaran utang yang harus dibayar akan menggulung. Jadi, merujuk contoh di atas, kamu dapat mengutamakan pembayaran utang ke fintech lending. Setelah itu, baru ke supplier karena lebih fleksibel dan tanpa bunga.

• Sisihkan uang untuk membayar utang

Kamu perlu menyiapkan dana untuk membayar utang. Sisihkan sebahagian pendapatan usaha untuk memenuhi kewajiban tersebut. Tidak ada aturan pasti berapa besaran untuk alokasi kebutuhan ini. Kamu dapat menentukannya sesuai pendapatan maupun keuntungan yang diterima.

Alokasikan 10 persen dari setiap pendapatan yang masuk, sehingga begitu jatuh tempo pembayaran, kamu sudah memiliki dana. Lebih dari persentase tersebut malah lebih baik.

Misalnya omzet bisnis Rp 1,5 juta per hari, maka sisihkan sekitar Rp 150.000. Dalam sebulan kamu dapat mengumpulkan Rp 4,5 juta. Uang tersebut sangat cukup untuk membayar utang ke fintech lending maupun tunggakan ke supplier.

Baca Juga: Kelilit Utang, Solusinya Mending Negosiasi Bank atau Minta Bantuan Keluarga?

• Tingkatkan penjualan dan berhemat

Untuk dapat mengumpulkan uang dan membayar utang, kamu harus lebih agresif melakukan promosi demi meningkatkan penjualan dan menambah pemasukan. Selain itu, pangkas sejumlah pengeluaran usaha yang tidak penting atau melakukan penghematan.

Contohnya, menghemat pemakaian listrik dan air, lakukan promosi maupun pemasaran tanpa biaya seperti lewat media sosial, serta upaya lainnya. Dengan cara ini, kamu bisa mengalokasikan lebih banyak uang untuk membayar utang. Bahkan kamu dapat melunasinya dengan cepat, sehingga terbebas dari beban keuangan dan bisnis akan berjalan makin lincah.

• Tidak menambah utang baru

Kalau rasio utang terhadap pendapatan usaha sudah besar, sadar diri untuk tidak mengambil utang baru. Bukannya tidak boleh, khawatir pendapatan atau keuntungan kamu hanya habis untuk membayar cicilan utang.

Sementara kebutuhan utama lain terbengkalai, seperti biaya produksi, gaji pegawai, dan lainnya. Oleh karena itu, berutang hanya untuk yang sifatnya mendesak, bukan untuk yang konsumtif.

Jangan Sampai Menunggak Pembayaran Utang

Wahai pelaku usaha, kamu pasti tahu dampaknya menunggak bayar utang. Tidak membayar utang di lembaga keuangan baik perbankan maupun non-perbankan punya konsekuensi. Mulai dari denda keterlambatan, penyitaan aset, sampai riwayat kredit di Bank Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi buruk.

Menunggak bayar utang akan memicu beban keuangan yang semakin berat. Utang akan terus menumpuk dan membuat bisnismu hancur berantakan.

Maka dari itu, penting untuk komitmen dan disiplin menyisihkan uang agar kewajiban utang dapat dibayarkan tepat waktu.

Kalau perlu pakai sistem autodebet dari rekening usaha agar tidak ada kata lupa karena otomatis dana akan terpotong untuk cicilan utang ini. Dengan demikian, pembayaran utang jauh lebih tertib dan terhindar dari denda keterlambatan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau