KOMPAS.com - Setiap pengusaha pasti menginginkan bisnisnya berjalan dengan lancar, berkembang pesat dalam kurun waktu tidak terlalu lama, penjualan terus meningkat, dan memperoleh laba yang besar.
Namun faktanya, pengusaha terutama pemula harus menelan pil pahit kegagalan atau kebangkrutan karena menjadi korban penipuan.
Entah itu ditipu klien, pegawai sendiri, teman, bahkan keluarga dekat. Kena tipu jutaan, ratusan juta, sampai miliaran rupiah. Saat tertimpa kemalangan seperti ini, ada pengusaha yang menyerah dan putus asa. Tetapi ada juga yang bangkit untuk terus menggapai mimpi sukses berbisnis.
Semua kembali pada pilihan dan kemauan. Memang di sinilah ujian bagi pengusaha untuk melatih mental yang sesungguhnya. Ketika kena tipu, modal habis, bagaimana cara menata kembali bisnis yang sudah terpuruk? Ini tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.
Sama dengan investasi, berbisnis pun ada risikonya. Salah satunya mengalami penipuan. Dalam hal ini, pertama yang harus dilakukan adalah menenangkan diri dan pikiran, sehingga kamu dapat berpikir dengan jernih untuk melangkah ke depannya.
Selain itu, kamu juga perlu belajar untuk menerima kenyataan pahit dengan lapang dada dan ikhlas. Merelakan apa yang sudah hilang meski terasa berat dan tidak sejalan sesuai harapanmu.
Jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga, agar tidak jatuh di lubang yang sama. Percayalah ada hikmah di balik setiap musibah. Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik dan berkali-kali lipat dari yang hilang.
Saat orang lain mencibir atau meragukan kemampuan kamu kembali menjalankan usaha, abaikan. Fokus untuk bangkit karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Kembali berjuang dengan menyusun rencana baru. Rencana yang lebih matang dengan belajar masa lalu. Misalnya, kamu ditipu teman yang menawarkan harga murah untuk memasok bahan baku.
Artinya, kamu harus mencari pemasok baru dan tidak mudah tergiur iming-iming harga murah. Untuk itu, sebaiknya kamu riset, rajin bertanya, agar mendapatkan supplier kredibel dan terpercaya meskipun harganya sedikit lebih mahal.
Baca Juga: Waspadai Penipuan dengan Modus Pinjaman Online
Dengan rencana dan strategi baru tersebut, pastikan kamu memiliki keuangan memadai untuk menjalankannya. Ketika yakin dan fokus untuk bangkit, maka kamu akan semangat menyiapkan modalnya.
Cek kondisi keuanganmu. Jika masih ada tabungan atau dana nganggur, kamu dapat menggunakannya untuk modal usaha. Tetapi bila tidak, cari dana dengan gadai barang atau aset berharga, seperti BPKB motor atau mobil, perhiasan, dan lainnya.
Atau kamu juga bisa mengajukan pinjaman yang sesuai kemampuan bayar. Sebaiknya, meminjam uang ketika tidak memiliki tanggungan utang lain, sehingga rasio utang kamu masih dalam batas aman.
Apabila memilih utang sebagai alternatif modal usaha, pastikan kamu membayar cicilannya tepat waktu agar terhindar dari denda keterlambatan yang membuat utang semakin menumpuk.
Untuk bangkit dari kegagalan, berarti kamu memulai kembali bisnis dari nol. Tentu saja langkah ini membutuhkan fokus dan serius dalan menjalankannya, sehingga bisnis berkembang dan semakin lincah.
Fokus pada target yang ingin kamu capai agar tidak menghamburkan banyak waktu dan tenaga. Jadi, kamu akan lebih terarah. Apapun rencana dan strategi yang kamu buat, walaupun tidak terlalu sempurna atau langkah kecil, lakukan saja.
Pantang Putus Asa Jadi Kunci Kesuksesan Pasca Gagal
Sudah banyak kisah pengusaha besar yang pernah menderita kerugian lantaran ditipu teman, rekan kerja, karyawan, dan pemasok atau mitra.
Buktinya, kini mereka sukses dengan bisnis yang berkembang pesat. Itu karena keuletan, sikap pantang menyerah dan putus asa, serta tidak mengenal lelah.
Kesuksesan hanya akan didapat pengusaha bermental baja. Seperti pengusaha sekaligus Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan pernah menyampaikan, lebih baik ditipu sekarang ketika bisnis kamu masih kecil, daripada ditipu orang ketika sudah jadi pengusaha besar.
Roda kehidupan berputar, kadang di bawah, kadang di atas. Jika hari ini kamu gagal dan sedang berada di tempat terendah, pasti suatu saat kamu akan naik dan berada di pucuk kesuksesan.
Yakinlah kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari sebuah kesuksesan. Kegagalan menjadikanmu lebih dewasa, lebih kuat berdiri, dan kokoh. Menjadi fase yang dapat membuatmu berkembang dan berani melangkah meski bisnis penuh dengan risiko, salah satunya risiko gagal.
Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.