Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hajjah Zaenab, Kembangkan UMKM dan Ajak Masyarakat Ikut Koperasi

Kompas.com - 18/07/2022, 21:54 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Usaha keripik jagung dan rumput laut di bawah merek Tapona Food pun berkembang. Ratusan kilogram keripik tortilla pun dikirim ke berbagai daerah per minggunya. Suksesnya usaha berjamaah dengan omset puluhan juta di Desa Bilibante pun tak lepas dari Koperasi Putri Rinjani.

Dengan aktif di koperasi dan UMKM, tak ada perempuan-perempuan Desa Bilibante yang berpangku tangan. Parahnya, bahkan dulu perempuan-perempuan hanya duduk-duduk dan bergunjing. Kegiatan-kegiatan positif yang meningkatkan ekonomi berkat Koperasi Putri Rinjani pun terjadi.

Koperasi Putri Rinjani "Ibu" Pelaku UMKM

Koperasi Putri Rinjani dari awal kiprahnya turut melahirkan UMKM-UMKM penggerak ekonomi. Sebanyak 25 UMKM dengan berbagai bidang pun berjalan dengan bantuan pinjaman modal dari Koperasi Putri Rinjani. Dalam perjalanannya, masyarakat dari dusun-dusun di Desa Bilibante yang juga pelaku UMKM binaan Koperasi Putri Rinjani pun bisa berdikari.

"Karena mereka punya keluarga, akhirnya pisah kelompok tapi tetap satu pintu Koperasi Putri Rinjani yang menyiapkan modal. Awalnya koperasi itu hanya untuk melakukan peminjaman modal," kata Hajjah Zaenab.

Hadirnya Koperasi Putri Rinjani pun juga menyelamatkan masyarakat Desa Bilibante dari jeratan rentenir dan bank-bank keliling lainnya. Hajjah Zaenab bercerita, sejumlah masyarakat Desa Bilibante tak jarang ada yang akhirnya terjerat rentenir dan bank keliling saat membutuhkan modal. Bukannya berkembang, usaha mereka malah mati.

"Bank-bank seperti itu (bank keliling) sudah enggak laku di desa saya. Dulu banyak yang jualan-jualan kecil itu yang pinjam ke rentenir karena terpaksa. Sekarang bisa pinjam koperasi cuma bawa KTP," kata wanita yang berstatus pemilik UD Azhari.

Anggota Koperasi Putri Rinjani bisa meminjam dana untuk kebutuhan pembuatan maupun pengembangan usaha. Koperasi Putri Rinjani pun tak membebani anggotanya simpanan wajib yang besar. Namun, Koperasi Putri Rinjani bisa bermanfaat bagi anggotanya.

"Jadi rata-rata anggota pinjam Rp500.000 sesuai kebutuhan. Mereka misalnya butuh Rp1 juta, kita kasih 1 juta. Misalnya mau bikin produk keripik, enggak mungkin butuh Rp2-3 juta. kalau produk keripik, Rp1,5 juta cukup," kata Hajjah Zaenab yang sempat meraih penghargaan Kreasi Prima Mutu tahun 2017 dari Presiden Jokowi tersebut.

Setelah berdirinya koperasi, pelatihan-pelatihan pun berdatangan. Ada dari Alianz, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, Martha Tilaar, hingga Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammbenarbeit (GIZ).

Hingga saat ini Koperasi Putri Rinjani masih aktif. Tongkat kepimpinan Koperasi Putri Rinjani sudah Hajjah Zaenab serahkan ke orang-orang yang lebih muda. Baginya, kerja keras dan kejujuran adalah kunci mengembangkan koperasi.

"Intinya sih harus bekerja keras agar koperasi tetap hidup. Di tengah keadaan apapun. Harus jujur menjaga amanah dari anggota. Uang sekarang yang kami kelola Rp150 juta dan tak pernah dibantu oleh pemerintah dalam bentuk modal," kata Hajjah Zaenab.

"Itu murni dari uang simpanan pokok wajib anggota. alhamdulillah sampai sekarang kredit tak pernah macet karena anggota koperasinya wirausaha-wirausaha," tambah Hajjah Zaenab.

 Ajak Bentuk Koperasi untuk UMKM yang Maju

Produk Tapona Food mengikuti salah satu even pameran UMKM.Dok. Pribadi Produk Tapona Food mengikuti salah satu even pameran UMKM.

Koperasi bagi Hajjah Zaenab adalah kunci UMKM yang maju. Lewat koperasi, pelaku UMKM pemula bisa dengan mudah mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha. Hajjah Zaenab pun mengajak para pelaku UMKM pemula untuk ikut bergabung ke koperasi.

"Koperasi itu sangat membantu ya ketika kita menjadi UMKM pemula. Pesan saya kepada teman-teman pelaku UMKM yang punya masalah modal, alangkah baiknya bentuk koperasi. Tapi dengan catatan, harus punya anggota yang basic-nya harus punya usaha. Jangan berkoperasi agar untuk dapat bantuan," kata wanita yang sudah meraih berbagai penghargaan tersebut.

Ia berbagi kiat untuk membentuk koperasi. Koperasi itu adalah kerja berjamaah dan bukan tempat mencari keuntungan. Namun, koperasi adalah tempat untuk saling membantu antar anggota. 

"Kami bentuk koperasi Koperasi Putri Rinjani ini untuk membebaskan, membantu anggota yang benar-benar butuh modal. Simpanan wajib itu tak harus Rp500.000. Paling rendah Rp100.000. Tujuannya supaya meereka sadar bentuk koperasi itu bukan hanya cari keuntungan, tapi bagaimana kita saling membantu dalam kebaikan," lanjut Hajjah Zaenab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com