KOMPAS.com - Menjadi pengusaha tentu punya keuntungan tersendiri. Pengusaha di bidang apapun bisa memiliki waktu yang lebih fleksibel dan bisa menentukan target secara mandiri.
Namun, tak jarang ada pengusaha yang akhirnya gulung tikar sebelum genap satu tahun. Kondisi tersebut salah satunya disebabkan kurangnya persiapan yang matang dalam merencanakan mendirikan usaha.
Lalu apa saja hal-hal yang wajib dipertimbangkan sebelum membuka usaha? Berikut penjelasannya seperti dirangkum dari ukmindonesia.id.
Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum memulai usaha adalah mengetahui jenis badan usaha. Di Indonesia, ada badan usaha seperti perusahaan perseorangan, Persekutuan Komanditer (CV), dan perseroan terbatas.
Perusahaan perseorangan adalah salah satu opsi badan usaha jika igin menjadi pemilik tunggal. Perusahaan perseorangan memberikan hak atas semua laba.
Sementara itu, CV merupakan badan usaha yang menawarkan fleksibilitas dalam menjalankan sebuah kemitraan. Dengan CV, ada mitra aktif yang terlibat aktif dalam pengelolaan usaha dan ada yang mitra pasif serrta hanya berpartisipasi menanam modal.
Perseroan Terbatas merupakan jenis usaha yang paling umum dan memiliki struktur yang lebih jelas. Para pemilik modal tak memiliki kewajiban dalam pengelolaan dan melibatkan harta pribadi.
Namun dalam pendirian badan usaha ini, umumnya akan membutuhkan persiapan yang lebih matang.
Modal adalah unsur yang sering diperhatikan dalam membuka usaha. Modal sendiri bisa berasal dari gaji yang disisihkan atau dari sumber lainnya.
Lalu bagaimana jika tak memiliki modal? Pilihan menjadi reseller produk orang lain bisa dicoba.
Komisi atau keuntungan dari reseller bisa dikumpulkan sehingga tercapai modal yang cukup untuk memulai usaha. Kedisiplinan untuk menyisihkan penghasilan sangat diperlukan agar modal usaha bisa terkumpul.
Alternatif sumber modal lainnya adalah mengajak teman atau saudara untuk menanamkan modal. Selain itu, modal bisa juga didapatkan patungan.
Intinya sumber modal penting untuk diperhatikan. Apakah berasal dari uang pribadi, investor, waralaba, atau uang pinjaman.
Selain jenis badan usaha dan modal, keberadaan pesaing juga perlu untuk Sahabat Wirausaha pertimbangkan sebelum membuka usaha. Karena dengan memiliki pengetahuan tentang pesaing, maka Sahabat Wirausaha dapat merencanakan strategi bisnis dengan lebih baik dan menemukan celah yang bisa dijadikan inovasi dalam usaha nantinya.
Melalui pesaing juga, Sahabat Wirausaha bisa mempelajari bagaimana mereka menjalankan bisnis dan hal apa yang bisa diambil dari kesuksesan atau kegagalan pesaing. Nah, ada banyak cara untuk melakukan riset ini, misalnya dari narasumber/pesaingnya langsung, Google, hingga konferensi. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga bisa mencari tahu dari supplier.