Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nurhasunah, Mantan Guru TK Beralih jadi Pebisnis Olahan Ikan Tuna

Kompas.com - 15/09/2022, 07:00 WIB
Gabriela Angelica,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Itulah yang memunculkan ide pembuatan abon ikan tuna. Pasti akan ada yang bertanya, mengapa harus ikan tuna?

Ada alasan menarik yang mendasarinya. Menurut Nur, penggunaan ikan tuna memiliki kelebihan dibandingkan jenis ikan yang lain.

"Ikan tuna itu kan banyak gizinya kayak Omega-3, juga dagingnya banyak. Ikan lain seperti tongkol juga punya daging yang hitam, sedangkan tuna hasilnya agak lebih kuning dan bisa dibuat lebih menarik," jelas Nur.

Ia juga menjelaskan, sudah banyak produk abon menggunakan ikan lain. Abon tuna buatannya diharapkan dapat memberikan sesuatu yang baru.

Selain pertimbangan jenis ikan pada produknya, Nur juga selalu memperhatikan bahan dasar lain, termasuk kualitas minyak goreng yang digunakan.

Tantangan Pemasaran yang Masih Dihadapi

Untuk saat ini, target pasar yang ditetapkan Tunah Food masih sebatas daerah Lombok Timur. Ia belum berani untuk memasarkan ke luar daerah dan masih fokus untuk memperluas pasar ke seluruh area Lombok.

Harapan selanjutnya adalah untuk meluaskan pasar ke seluruh daerah Nusa Tenggara Barat. Namun, usaha itu masih memiliki beberapa tantangan, utamanya di ranah pemasarannya.

Omzet yang masih terhitung kecil di angka sekitar Rp700.000 per bulannya membuat Nur masih fokus untuk mengembangkan Tunah Food di Lombok Timur.

Tantangan lain adalah saat Nur mencoba melakukan pemasaran di media sosial Facebook.

"Yang namanya jualan ya, pasti komen orang ada yang negatif," tutur Nur.

Hanya saja, Nur tidak terlalu ambil pusing dan melanjutkan pemasaran lewat cara lain, seperti menerapkan sistem reseller di toko-toko daerahnya.

Tidak hanya sampai di situ, tantangan terakhir yang juga dihadapi adalah terkait sertifikasi halal yang masih dalam proses. Nur menyampaikan bahwa salah satu hambatan perluasan distribusi Tunah Food juga karena masalah sertifikasi halal yang belum ada.

Namun, kendala ini perlahan mulai menemukan titik terang. Ia tinggal menunggu kunjungan dari Pendamping Halal.

Lewat cerita perjalanan usaha yang dirintis Nur sebagai pelaku usaha, bagaimana sebuah bisnis dapat dimulai dari keinginan untuk belajar bisa terlihat.

Lebih jauh lagi, niat mulia Nur untuk memberdayakan para ibu nelayan di daerahnya jadi salah satu value yang ingin dibawa oleh Tunah Food.

Kini, usaha Nur sudah bisa memberikan upah harian untuk para kawan nelayan yang direkrutnya untuk membantu. Ia pun menyampaikan keinginannya untuk merekrut kader-kader baru dari kalangan anak yang putus sekolah di daerahnya.

Satu tips kunci yang disampaikan Nurhasunah untuk para pemula UMKM adalah agar selalu berani memulai bisnis.

"Kalau ingin usaha, mending Kita langsung take action. Langsung kerjakan dan lakukan usaha yang Kita inginkan, Kita modalkan. Bila perlu Kita belajar dari orang-orang yang sudah sukses supaya Kita juga ikut sukses," ucap Nur sebagai pesan motivasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Program
Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com