JAKARTA, KOMPAS.com - Smesco menyiapkan Smesco Hub Timur untuk memfasilitasi pendampingan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia Timur mencari investor dan meningkatkan kualitas produk.
Direktur Smesco, Leonard Theosabrata menjelaskan arti Smesco Hub Timur ini sebagai sebuah investment hub.
"Kenapa? Apakah ini jadi tanggung jawab Smesco? Sebetulnya tidak. Ini bukan ranah Smesco. Tapi kita menyiapkan fasilitas di mana antara supply dan demand bertemu," ujar Leonard dalam wawancara khusus dengan Kompas.com di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (21/9/2022).
Demand yang dimaksud adalah mereka yang ingin menyalurkan uang, baik dalam bentuk productive loan, misalnya bank atau fintech, atau pun yang kebutuhannya adalah untuk berinvestasi
Sementara, pihak supply adalah pelaku UKM atau komunitas, atau apa saja yang kebutuhannya adalah investasi.
Pihak-pihak itulah yang nantinya akan membutuhkan ruang untuk bertemu agar saling mengenal.
"Kan banyak program business matching, link and match. Jadi ini (Smesco Hub Timur) adalah tempat itu," jelas Leonard.
Smesco Hub Timur ini juga diharapkan menjadi tempat provinsi-provinsi atau daerah Indonesia Timur mendorong potensinya untuk menjadi product showcase di sana.
Alasan pemilihan Bali sendiri sebagai lokasi dikarenakan Smesco ingin memiliki satu titik kumpul saja sehingga memudahkan semua pihak. Bali merupakan lokasi yang mudah untuk menarik perhatian atau keinginan orang-orang berkunjung.
"Semua orang pasti mau ke Bali, begitu pun yang dari luar negeri, yang mau invest. Ya itu alasan pragmatis," ujar Leonard.
Leonard juga beranggapan bahwa sudah ada kecenderungan untuk investasi yang lebih besar lagi ke Bali setelah pandemi untuk menggantikan perekonomian Bali.
Terkait fasilitas di dalam kawasan Smesco Hub Timur, Leonard menjelaskan adanya area lounge untuk meeting place, cafe untuk kegiatan sehari-hari, dan exhibition space. Tujuan utamanya juga agar kawasan ini tetap bisa hidup walaupun sedang tidak ada kegiatan atau event.
"Jadi message kita ke komunitas-komunitas di Bali dan Indonesia Timur 'ini rumah Kamu, Kamu pakai', tapi kita bikin dashboard. Nah dashboard ini adalah tanggung jawab Kamu untuk upload informasi-informasi yang nantinya jadi kebutuhan investasi. Nanti inilah yang akan di-viewing secara eksklusif oleh para investor yang sudah dikurasi," tuturnya.
Untuk exhibition space, sistemnya akan dilakukan secara berkala dan rotasi. Smesco akan bekerja sama dengan Pemda atau komunitas yang ada di tiap provinsi untuk mencari UKM lokal menjanjikan.
Utamanya, mereka akan berfokus pada sektor agro, wellness, dan local indigenous product yang terbagi lagi menjadi produk kriya dan wastra.
Selain showcase produk UKM, Smesco juga memperbolehkan pemilik startup untuk melakukan showcase produk.
"Tapi yang penting highlightnya ini di dashboardnya ya. Nah ini yang akan kerja sama bersama Zendit," jelas Leonard.
Data dari teknologi dashboard akan divalidasi oleh Zendit lewat multiple Know Your Customer (KYC) process sehingga data yang dilihat investor sudah merupakan data yang baik dan aman. Smesco berusaha untuk menghindari kemungkinan banyaknya seniman proposal yang mengikuti program dan berujung penipuan.
Pada intinya, Smesco Hub Timur diharapkan bisa jadi wadah untuk para putra-putri daerah, dalam hal ini Indonesia Timur mencari investor untuk usahanya yang dinilai masih sulit.
"Ini yang mau kita bantu. Ya tentunya nanti juga perlu dibantu dengan program lainnya, seperti pendampingan dan inkubasi," ujar Leonard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.