JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas menyampaikan banyaknya komoditas asal Indonesia yang diekspor ke pasar Eropa, khususnya Belanda.
Mulai dari ekspor makanan, minuman, pakaian, hingga produk handycraft meningkat, termasuk di kondisi pandemi, permintaannya tetap besar. Mayerfas mengatakan bahwa saat ini, salah satu produk yang paling diminati dan banyak diimpor dari Indonesia adalah pala.
"Mereka (orang Belanda) itu tidak bisa hidup tanpa pala ya. Pala juga yang dulu membuat Belanda datang ke Indonesia untuk berdagang sekitar tahun 1600. Dan kita (Indonesia) penghasil pala terbesar di dunia," ujar Mayerfas dalam acara Bronis yang ditayangkan lewat layanan streaming media sosial Kompas.com, Kamis (13/10/2022).
Bahkan, Mayerfas mengatakan saat ini banyak perusahaan Belanda yang ingin berinvestasi langsung di perkebunan pala Indonesia untuk memasarkannya lebih luas di seluruh Eropa dan Amerika Utara.
Hasil pala yang diimpor ke Belanda sendiri kebanyakan berasal dari Maluku dan Papua karena di sana lah tempat dihasilkannya pala dengan kualitas terbaik.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2018, komoditas pala Indonesia yang diekspor ke Belanda selama tahun 2018 sebesar 1.108 ton dan nilai 9,63 juta dollar Amerika Serikat.
Selain pala, ada juga beberapa jenis produk lain yang sedang meningkat permintaan pasarnya di Belanda, yaitu kopi dan produk handycraft.
Dalam satu tahun, masyarakat Belanda membutuhkan produk kopi yang angka impornya mencapai 1,3 miliar dollar Amerika Serikat. Namun, meskipun angka permintaan banyak, saat ini ekspor produk kopi dari Indonesia belum mencapai 1 persen dari total angka impor tersebut.
Dilansir dari data Badan Pusat Statistika, angka ekspor kopi Indonesia ke Belanda mencapai angka 7,2 juta US Dollar atau setara dengan 2,24 ton pada 2021.
"Karena potensinya besar, jadi keinginan Belanda untuk impor kopi dari Indonesia juga besar. Karena kopi Indonesia sudah lama di sini, dan cocok dengan lidah mereka (orang Belanda). Misalnya kopi (dari) Aceh, Lampung, Jawa Barat, Sumatera Utama, itu banyak," tutur Mayerfas.
Mayerfas menyampaikan bahwa jenis kopi yang paling banyak diminati di Belanda adalah jenis Arabica karena orang-orang di sana menyukai kopi dengan aroma yang harum dan tajam.
Untuk peluang pasar handycraft, Mayerfas menegaskan bahwa pasarnya juga meningkat dari tahun ke tahun. Menurutnya, hal ini dikarenakan banyak memori tertentu bagi orang Belanda yang didapatkan lewat produk handycraft Indonesia.
"Belanda ini kan memiliki sejarah yang panjang dengan Indonesia, jadi di produk handycraft kita itu juga memberikan banyak memori tertentu ke banyak orang Belanda," pungkas Mayerfas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.