Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pengusaha Makanan Diminta Dukung Program "Zero Food Waste"

Kompas.com - 24/10/2022, 09:13 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Isu krisis pangan dunia menjadi kewaspadaan bagi Indonesia. Salah satu kampanye yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional atau Bapanas yakni mengurangi food loss and waste atau makanan yang hilang dan terbuang.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengurangan food loss and waste bisa dilakukan kerjasama antara pengusaha makanan dengan NGO (Non-Governmental Organization) atau lainnya yang fokus mengelola makanan berlebih.

Sehingga, upaya mengatasi daerah yang rentan atau rawan pangan dapat sedikit terbantu dengan memberikan makanan berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, hal itu tetap diperlukan dorongan pemerintah seperti melalui pembuatan kebijakan.

Baca juga: Kisah Marsianus Rimun, Rintis Usaha Restoran dari Keluhan Wisatawan

"Di sini misal ada NGO atau apapun, atau yang sudah punya platform, yuk kita kombinasikan. Termasuk dukungan dari pemerintah dan daerah," kata Arief setelah membuka kegiatan Gelar Pangan Nusantara pada Sabtu (22/10/2022) di Universitas Brawijaya, Kota Malang.

Dia mencontohkan, Mal Sarinah di Jakarta yang telah memiliki program zero food waste. Makanan berlebih di tenant-tenant termasuk restoran diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Di Jakarta sudah mulai ada Mal Sarinah milik BUMN, itu mal pertama yang mendorong program zero food waste. Sehingga saat makanan berlebih dari tenant termasuk restoran bisa diberikan kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung," katanya.

Menurutnya gerakan semacam itu masih minim dan harus dikembangkan di Indonesia secara terus menerus. Bapanas juga akan menyasar pelaku usaha restoran, hotel, katering dan lainnya untuk mendukung kampanye pengurangan food loss and waste.

"Yang ada di restoran, hotel, katering, kalau ada pernikahan, acara-acara, itu harusnya dikelola, itu yang berlebih diberikan ke saudara kita yang memang memerlukan," katanya.

Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan seluruh pengusaha ritel di Indonesia untuk mengelola produk pangan yang mendekati masa kadaluarsa namun masih layak dikonsumsi dapat terdistribusikan kepada masyarakat.

"Itu nanti bersama kita, produk-produk yang masih bisa dikonsumsi misal close to expired tapi masih bagus bisa itu juga kita pakai," katanya.

Konsumsi Tidak Berlebihan

Arief juga mengingatkan kepada masyarakat untuk sebaiknya tidak berlebihan atau berhemat dalam mengonsumsi makanan. Hal itu karena berpengaruh terhadap ketahanan pangan secara nasional.

"Sehingga dengan kita berhemat seharusnya produktivitas kita naik, food security kita meningkat indeksnya," katanya.

Lebih lanjut, perlu diketahui, dunia saat ini masih dihantui krisis pangan akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Krisis pangan dikhawatirkan akan memicu gerak inflasi, lantaran distribusi komoditas terhambat.

Baca juga: 5 Tips Penting untuk Ibu Rumah Tangga Sebelum jadi Mompreneur

Namun, Arief menyampaikan bahwa pihaknya berkeyakinan, Indonesia akan jauh dari krisis pangan. Tetapi, sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa semua pihak dari pemerintah diminta untuk tetap waspada.

"Mengenai krisis pangan, Insya Allah Indonesia jauh dari krisis pangan, tetapi Pak Presiden selalu menyampaikan berulang-ulang kepada Gubernur, Pemda, Kementerian/ Lembaga, semua pihak bahwa kita harus waspada," katanya.

Menurutnya ada banyak faktor yang tidak bisa terkontrol karena ketergantungan dari luar negeri. Seperti bahan baku pupuk berupa gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang kedua negara.

"Banyak faktor yang tidak bisa kita kontrol, contoh pupuk, ketergantungan fosfat dari luar negeri, ketergantungan kontainer dari luar, ada beberapa produk yang belum bisa kita (produksi) sendiri, sehingga kita harus waspada semuanya," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau