JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha di bidang perkopian masih punya banyak peluang untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya lewat coffee mocktail.
Mocktail sendiri merupakan minuman yang berasal dari racikan buah, herbs, atau bunga yang disajikan layaknya minuman cocktail, tapi tanpa kandungan alkohol di dalamnya.
Co-Founder Jakarta Coffee Week, Hendri Kurniawan menyampaikan bahwa ide coffee mocktail ini sedang menjadi tren dan dapat dijadikan peluang bisnis masa depan industri kopi.
"Banyak orang antipati sama kopi, ah kopi pahit atau asam. Nah, kita bisa coba persuade dengan coffee mocktail yang manis dan segar," ujar Hendri saat ditemui dalam acara Livin Jakarta Coffee Week 2022 di Pondok Indah Mall 3, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Industri Kopi Diprediksi Bangkit dari Mati Suri Pasca-Pandemi Covid-19
Menurut Hendri, ide coffee mocktail bisa menciptakan daya pikat kopi dengan cara baru yang dapat tersaji dengan manis dan segar tanpa menghilangkan esensi kopi sebagai bahan dasarnya.
"Bahan dasar tetap ada kopinya, jadi mereka tetap bisa nyicipin kopinya meskipun ada bahan lain. Coffee mocktail sedang jadi tren sekarang," tutur Hendri.
Hendri mengungkapkan, kehadiran tren coffee mocktail ini berasal dari riset ide dan peluang dalam industri kopi itu sendiri.
"Influencenya pasti kan semua mencari gitu, setelah tren kopi susu, apa lagi sih yang bisa kita lakukan. Lalu, kita juga ada industri cocktail, tapi kan gak semua orang bisa minum alkohol. Jadi, kita bikin versi mocktailnya dan itu kita mix dengan kopi," jelas Hendri.
Baca juga: Kiat Sukses Batik Maos Rajasamas Gaet Pembeli di Mancanegara
Menu coffee mocktail ini sudah bisa dijumpai di banyak cafe atau kedai kopi. Menurut Hendri, lahirnya coffee mocktail dapat menjadi peluang untuk menarik pelanggan yang bukan seorang penikmat kopi.
"Misalnya datang pelanggan tiga orang, salah satunya tidak minum kopi. Yaudah cobain nih coffee mocktail, padahal ya ada kopi-kopinya juga," ujar Hendri.
Bahkan, saat ini coffee mocktail tidak hanya disediakan sebagai menu yang dapat dipesan di cafe, tapi juga hadir dalam bentuk produk kalengan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.