JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat banyak pencinta teh yang sulit mendapatkan akses ke teh berkualitas, membuat Gitta A. Badruddin berinisiatif menghadirkan Pasarteh sejak 2019 lalu.
Seperti namanya, Pasarteh menurut Gitta selayaknya pasar pada umumnya. Di Pasarteh, tersedia berbagai macam teh yang berkualitas, tidak hanya teh yang biasa dijual di pasaran.
“Akhirnya kita berinisiatif untuk membuka Pasarteh. Seperti namanya, pasar jadi tempat yang bisa mendapatkan teh-teh dari berbagai macam kebun di Indonesia. Sudah kami kurasi yang bagus, bisa dijual lagi ataupun dipakai untuk racikan,” ujar Gitta selaku Founder & Owner Pasarteh kepada Kompas.com, Kamis, (17/11/2022).
Baca juga: Tips Sukses Rintis Usaha Minuman Teh
Kehadiran Pasarteh merupakan jawaban atas keresahannya terhadap minimnya akses bagi para pencinta teh untuk mendapatkan teh berkualitas.
Menurut Gitta, Indonesia memiliki potensi yang besar bagi industri teh, tetapi sayangnya mayoritas teh berkualitas justru diekspor ke pasar luar negeri.
“Perhatian saya dan partner waktu itu banyak orang yang menginginkan teh Indonesia yang berkualitas tapi mereka tidak tahu beli di mana, yang mereka lihat di pasar hanya teh-teh kemasan pada umumnya,” sambungnya.
Di tengah persaingan industri kopi, Pasarteh justru mampu bersaing dengan produk-produk teh pilihan dari berbagai kebun di pulau Jawa dan Sumatera.
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui, bahkan melirik teh sebagai minuman yang ‘seasyik’ kopi pada awal Pasarteh dirintis.
Menyiasati hal tersebut, Gita mendorong atensi masyarakat dengan jalur edukasi mengenai olahan teh itu sendiri.
“Dulu fokus orang banyaknya di kopi, teh itu dulu tidak ada nilai tambahnya. Kami menyiasatinya dengan kelas-kelas edukasi bahwa teh itu menyenangkan dan bisa asyik. Contoh, kita sajikan tea blend dengan dried flowers dry fruits jadi kita racik berbagai menu supaya mereka tertarik untuk membeli,” tutur Gitta.
Baca juga: Tea Heaven, Sajikan Teh Berkualitas dari Sukabumi untuk Pasar Domestik
Pasarteh yang awalnya hanya menjual secara business to business (B2B) seperti untuk kafe, hotel dan restoran. Kini memperluas jangkauan untuk penikmat teh personal, dengan menghadirkan kemasan yang lebih ringan.
Tidak hanya produk-produk teh pada umumnya, Pasarteh juga menyediakan alat-alat (Teaware) bagi siapa saja yang tertarik memulai kecintaannya terhadap teh.
“Kami ada black tea, green tea, white tea, oolong, sampai flavour tea. Essence untuk dicampur di teh, tea blend, juga kita jual Teaware, alat minum tehnya. Beberapa kali juga mengadakan pelatihan ke perkebunan teh dengan pengajarnya,” jelas Gitta.
Melihat bisnis Pasarteh yang kini sudah melejit, Gitta mengaku sebenarnya siapa pun bisa berkecimpung di industri ini.
Sebab, industri teh menyediakan ragam pilihan yang luas sehingga bisa disesuaikan dengan modal yang dimiliki.
“Perlu punya Teaware, harganya beragam. Kita juga jual sampel teh 5-10 gram bisa coba terlebih dahulu. Jadi berapa modalnya untuk usaha teh bebas tergantung budget, bisa disesuaikan dengan target pasarnya masing masing. Semuanya tersedia dari budget terbatas hingga unlimited,” sambungnya.
Gitta berharap keberadaan teh di tengah-tengah industri kopi ini bisa saling melengkapi ragam pilihan pengalaman minum di masyarakat.
Ia pun optimistis, industri ini akan terus berkembang mengingat pasar dan segmentasinya yang luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.