Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tea Heaven, Sajikan Teh Berkualitas dari Sukabumi untuk Pasar Domestik

Kompas.com - 09/11/2022, 19:45 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya ekspor produk teh ke luar negeri tidak membuat sejumlah pelaku usaha teh dalam negeri mengurangi kualitas produk untuk pasar dalam negeri.

Salah satunya brand teh lokal yang tetap menjaga kualitas meskipun pasar yang disasar dalam negeri adalah Tea Heaven.

Tea Heaven merupakan sebuah brand teh lokal asal Sukabumi yang sudah berdiri sejak 2017.

Pemilik usaha Tea Heaven, Devina Amelia menjelaskan bahwa awal mula usaha tehnya itu muncul karena kesadaran mengenai industri perkebunan teh di Sukabumi.

Baca juga: 3 Tantangan yang Sering Dialami UMKM

"Dari situ kita melihat teh-teh dengan kualitas terbaik ini justru diekspor ke luar negeri. Sedangkan teh yang mayoritas dijual di pasar lokal hanyalah sisa ekspor dengan kualitas yang cukup di bawah," tutur Devina pada acara Virtual Media Briefing Tokopedia Sambut Hari Pahlawan, Rabu (9/11/2022).

Devina menyampaikan, karena concern tersebut, muncul ide untuk membuat suatu brand teh lokal dengan produk yang dapat bersaing dengan brand teh luar negeri.

Ia berharap Tea Heaven bisa menjadi brand teh lokal yang berkualitas baik untuk masyarakat. Melalui Tea Heaven juga, Devina berharap bisa memperkenalkan teh lokal kepada pasar dalam negeri.

"Hal ini karena dunia teh herbal hasil Indonesia ini sebenarnya sangat kaya, tapi masih belum banyak dikenal. Jadi kami bekerja sama dengan 20 perkebunan teh yang sebagian besarnya merupakan petani-petani kecil di pelosok," jelas Devina.

Tea Heaven selalu bertekad untuk membantu memasarkan hasil panen para petani teh tersebut serta memberikan edukasi mengenai manfaat dari produk teh mereka kepada masyarakat luas.

Memberdayakan Pengrajin Bambu lewat Usaha Teh

Selain perhatian tinggi dalam memproduksi teh, Tea Heaven juga memperhatikan hal-hal lain seperti kemasan produk yang digunakan.

Devina menceritakan bahwa baru-baru ini Tea Heaven meluncurkan campaign baru perihal kemasan yang digunakan produknya.

"Kita baru-baru ini mengeluarkan campaign untuk menggunakan kemasan bambu karena lebih ramah lingkungan dan berawal dari kami yang melihat banyaknya pengrajin bambu terdampak pada saat pandemi," ujar Devina.

Baca juga: Tips Laris Manis Jualan di Marketplace

Devina juga menyampaikan alasan lain penggunaan bambu adalah banyaknya pengrajin bambu di sekitar Jawa Barat yang masih kurang dimanfaatkan.

"Padahal hal itu bisa meningkatkan potensi untuk memberdayakan pengrajin bambu dan juga menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan," tambah Devina.

Pemasaran Teh lewat Marketplace

Sejak awal dirintis, Devina mengakui bahwa Tea Heaven menggunakan peran marketplace digital untuk mengembangkan usahanya tersebut, salah satunya melalui Tokopedia.

Alasan utamanya adalah Tea Heaven dibangun dengan modal yang tidak besar serta background Devina sendiri yang bukan seorang pebisnis pada awalnya.

Devina mengungkapkan, artinya meskipun hanya dengan bantuan sebuah marketplace dan modal yang terbatas, seorang pengusaha jangan takut untuk memulai bisnis dan memasarkan produknya kepada masyarakat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau