Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Memulai Bisnis Homestay yang Bisa Anda Terapkan

Kompas.com - 27/11/2022, 11:14 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Aturan bepergian yang tidak seketat dulu membuat mobilitas masyarakat meningkat drastis. Hal yang wajar apabila kebutuhan akan penginapan ikut meningkat. Tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, tapi juga keluarga dan bisnis.

Berbicara mengenai penginapan, homestay menjadi salah satu tipe yang sedang naik daun. Selain murah, homestay juga terasa seperti rumah sendiri, jadi cukup nyaman untuk ditempati.

Melihat tingginya permintaan homestay, Anda yang punya modal pasti mempunyai keinginan untuk membuka bisnis yang satu ini. Bagi yang ingin membuka bisnis, tapi bingung jenis bisnisnya, maka homestay ini patut dijadikan pertimbangan.

Apalagi jika Anda mempunyai properti yang tidak dihuni, karena adanya properti ini dapat meringankan biaya sewa bulanan. Alhasil, persentase keuntungan yang didapatkan menjadi maksimal.

Agar nantinya bisnis berjalan lancar, berikut ini tips memulai bisnis homestay yang bisa diterapkan dikutip dari Cermati.com:

1. Memperhatikan lokasi

Ramai atau tidaknya pengunjung sangat bergantung pada lokasi penginapan. Maka dari itu, pilihlah lokasi strategis yang mudah dijangkau oleh pengunjung. Tidak perlu harus di pusat kota karena harga tanahnya yang mahal, tapi setidaknya mempunyai akses yang bagus.

Bagusnya akses akan memudahkan pengunjung untuk sampai ke homestay milik Anda. Ditambah lagi jika harganya bersaing, homestay pasti banyak dicari, deh!

2. Menentukan target pasar

Sebelum mulai membangun homestay, coba tentukan target pasarnya. Apakah homestay tersebut untuk backpacker, keluarga, atau rombongan? Dengan target pasar yang jelas, Anda sendiri akan semakin leluasa untuk membangun dan menentukan konsep yang pas.

Misalnya, untuk target pasar keluarga, maka pastikan ukuran per ruangan lebih luas. Sebab, yang menempati homestay bisa dipastikan lebih dari dua orang. Bandingkan jika target pasarnya backpacker, maka ruangan berukuran 3x4 saja bisa disulap jadi kamar yang sanggup menampung belasan orang.

3. Merancang konsep semenarik mungkin

Alangkah lebih baik jika pembangunan homestay menggunakan konsep yang menarik. Misalnya, konsep minimalis dengan warna putih dan abu-abu untuk kesan simpel, namun enak dipandang. Konsep taman bunga untuk kesan yang ramai dan berwarna.

Apapun konsepnya nanti, sesuaikanlah dengan desain interior homestay agar satu sama lain kelihatan nyambung. Begitu pula dengan tata letak perabotan di dalam ruangan, sehingga ruangan terlihat luas.

4. Mengurus perijinan

Selanjutnya adalah mengurus perizinan. Kedengarannya rumit, tapi percayalah mengurus izin homestay jauh lebih mudah daripada hotel karena bisnis ini dikelola oleh perorangan bukan korporat.

Pertama-tama, mintalah izin kepada masyarakat setempat. Kedua, baru urus perizinan ke kantor dinas perizinan dan pariwisata dengan membawa berkas-berkas yang dibutuhkan. Ikuti prosesnya dengan benar dan tunggu sampai perizinannya keluar.

Baca juga: Menyulap Rumah Menjadi Penginapan Sederhana

5. Siapkan modal yang cukup

Jika ingin membuka bisnis homestay, jangan lupa untuk menyiapkan modalnya, ya! Besar kecilnya modal sesuai dengan luas, konsep, dan desain yang ingin disematkan pada tiap homestay. Semakin unik dan mewah, tentunya semakin mahal.

Tentang hal ini, Anda bisa diskusikan langsung kepada desain interior atau ahli bangunan untuk dapatkan perkiraan modal yang dibutuhkan. Bangunlah homestay yang sesuai budget agar tidak mengganggu kelangsungan finansial di kemudian hari.

6. Gunakan strategi marketing yang tepat

Pastinya mau kan kalau homestay ramai setiap saat? Untuk mewujudkannya, maka gunakanlah strategi pemasaran yang tepat. Iklankan homestay milik Anda di sosial media, blog, dan daftarkan pada platform yang menyediakan jasa penginapan agar peluang untuk mendapatkan pengunjung lebih besar.

Jika bisnis homestay sudah besar, cobalah untuk bekerja sama dengan jasa tour and travel yang sudah dikenal. Tawarkan dengan harga yang lebih murah, sehingga homestay Anda menjadi pilihan penginapan utama di tour and travel yang bersangkutan.

Artikel ini merupakan kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau