Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Desa Pakem, Berdaya Lewat Budidaya Melon Berkat Dana Desa

Kompas.com, 5 Januari 2023, 07:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Desa Pakem Kecamatan Gebang, Purworejo, Jawa Tengah merupakan salah satu desa di sebelah barat laut pusat kota Purworejo. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari alun-alun kabupaten.

Di Desa Pakem, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Di sana, ada budidaya melon golden berkualitas premium yang dijadikan sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD) Pakem. 

Kepala Desa Pakem, Sudarmaji (48) menjelaskan, budidaya melon di Desa Pakem bermodalkan anggaran dari dana desa setempat. Modal sebesar Rp60 juta digelontorkan pihak desa untuk membudidayakan melon berkualitas premium.

Melon golden sendiri termasuk dalam suku timun-timunan. Melon golden masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Untuk itu, tipografi Desa Pakem yang berada pada kisaran ketinggian 250-700 meter di atas permukaan laut dinilai sangat cocok untuk ditanami melon.

"Selain untuk memperkuat ekonomi dan PAD di Desa Pakem, budidaya ini juga untuk progam ketahanan pangan di Desa kita," kata Sudarmaji pada Rabu (4/1/2023).

Sudarmaji menyebut, seperti halnya suku timun-timunan lain, melon tumbuh merambat. Bila tidak ditopang dengqn bantuan tongkat, tanaman ini akan tumbuh menjalar di atas permukaan tanah.

Warga memanen melon golden berkualitas premium yang dijadikan sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD) Pakem, Kecamatan Gebang, Purworejo, Jawa Tengah pada Rabu (4/1/2023). Desa Pakem merupakan salah satu desa di sebelah barat laut pusat kota Purworejo. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari alun-alun kabupaten.
KOMPAS.com/BAYU APRLIANO Warga memanen melon golden berkualitas premium yang dijadikan sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD) Pakem, Kecamatan Gebang, Purworejo, Jawa Tengah pada Rabu (4/1/2023). Desa Pakem merupakan salah satu desa di sebelah barat laut pusat kota Purworejo. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari alun-alun kabupaten.

Dalam budidaya melon ini, pihak desa bekerjasama dengan Kelompok Tani Muda Karya untuk mengelolanya. Sebanyak tujuh orang dari desa tersebut berhasil mengelola lahan milik desa seluas 600 meter persegi untuk dijadikan green house untuk sekitar 1.500 batang tanaman melon.

Dalam satu batang melon ini diketahui dapat menghasilkan 1-2 buah melon kualitas premium. Sekali panen, Pemerintah Desa Pakem bisa menghasilkan 2.000-3.000 melon  siap jual.

"Dalam hal ini (budidaya melon golden) kami sekaligus memberi contoh kepada para petani di desa agar dapat membudidayakannya secara luas dan bisa menjadi sentra melon di Kabupaten Purworejo," kata Sudarmaji.

Sudarmaji menyebut, tanaman melon mesti ditanam dengan tingkat kelembaban udara 50-70 persen. Suhu rata-rata yang cocok untuk budidaya melon berkisar 25-30 derajat celcius dengan curah hujan 1.500-2. 500 mm/tahun.

Oleh karena itu, untuk pengaturan cuaca tersebut, budidaya melon golden ditempatnya menggunakan sistem green house.

Green House untuk budidaya melon ini dibuka saat panen melon tiba. Masyarakat sekitar terlihat sangat antusias memanfaatkan pembukaan green house tersebut yang dibuka sebagai agrowisata desa.

Konsep agrowisata memiliki sensasi tersendiri saat para pengunjung memetik buah dari kebun langsung. Bahkan para pengunjung diperbolehkan ber-selfie bersama melon golden yang terlihat segar dan manis tersebut.

Melihat Desa Pakem, Gunakan Dana Desa Untuk Perkuat Ekonomi Melalui Budidaya Melon Golden

Setelah memetik buah melon langsung dari pohonnya, pengunjung bisa membelinya hanya dengan harga Rp 20.000 per kilonya. Sementara itu, satu buah melon dapat menghasilkan berat sekitar 2-3 kilo.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau