Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pemuda dari Malang Ini Sukses Berbisnis Mie Vietnam, 1 Jam Ludes 100 Porsi

Kompas.com - 08/01/2023, 11:30 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang wajib untuk mencicipi makanan mie kuah khas asal Vietnam di Kedai Viet Cong Malang, Jalan Jenderal Basuki Rahmat.

Kini, kedai yang buka mulai pukul 18.15 WIB, setiap harinya hanya menyediakan 100 - 150 porsi dan dapat terjual habis dalam waktu satu jam saja.

Founder Kedai Viet Cong Malang, Achmad Kabir (28) mengungkapkan, mie kuah yang ditawarkan oleh tempatnya menggunakan bahan baku beras. Mie kuah ini yang dalam bahasa Vietnam bernama Pho memang sedikit terasa pedas dengan kuah kaldu daging beserta rempah-rempah.

Baca juga: Tetap Cuan Saat di Rumah, Ini Ide Bisnis Pertanian yang Patut Dicoba

Selain itu, dalam satu mangkuk, terdapat kecambah, daun ketumbar, potongan lemon hijau dan cabai kecil merah. Pembeli juga dapat memilih varian daging yang disajikan menggunakan daging sapi atau ayam dengan harga berbeda.

"Makanan ini sudah kita sesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Untuk rempah-rempahnya ada bunga lawang atau pekak, cengkeh, kemudian bawang bombay yang dibakar sedikit menjadi teras pedas, ketumbar dan lainnya. Untuk potongan cabainya bisa dipisahkan," kata Kabir pada Sabtu (7/1/2023).

Untuk mencicipi satu mangkuk mie kuah yang sedang viral di jagad media sosial ini, pembeli cukup merogoh kocek Rp 18.000 untuk varian daging ayam dan Rp 23.000 untuk varian daging sapi. Kedai ini buka setiap hari dan libur pada Jumat.

Dirintis Bersama 3 Kawan

Kabir bercerita bagaimana merintis usaha yang baru dibukanya bersama ketiga kawannya sejak Agustus 2022 lalu. Ketiganya yakni Okky W Sempada (32), Chilmi Kurnia (31) dan Brian Gaga W (30).

Dia mengungkapkan, awalnya keinginan untuk membuka usaha kuliner tersebut sebagai ajang bisa berkumpul terus bersama teman-temannya. Keempat pemuda itu juga sudah memiliki kesibukan dengan pekerjaan masing-masing.

"Ada yang mengelola media sosial, ada yang memang mendevelop usaha kuliner, terus saya ingin punya usaha barengan dalam satu naungan, dengan usaha kuliner yang konsepnya street food," katanya.

mi vietnam dari MalangKOMPAS.com / Nugraha Perdana mi vietnam dari Malang

Mereka kemudian melakukan riset dengan mencari usaha kuliner apa yang dijual. Riset dilakukan dengan cara melihat konten-konten video YouTube tentang makanan street food di dunia. Kemudian, juga mengunjungi restoran-restoran yang menyuguhkan hidangan makanan Asia.

"Sampai ke Jogja juga, kita cari bagaimana makanan-makanan Asia yang sebenarnya di negara-negara mereka menjadi makanan sehari-hari, kita bawa ke Malang dengan konsep yang street food dan murah juga, bukan malah dijual mahal," katanya.

Baca juga: 5 Ide Gimmick untuk Pemasaran Produk UMKM di Media Sosial

Mie kuah asal Vietnam dipilih karena dinilai penyajiannya yang mudah sehingga untuk persiapannya tidak membutuhkan waktu lama. Di hari pertama berjualan, Kabir bersama teman-temannya hanya menyediakan 30 porsi. Namun, di hari ketiga permintaan pembeli yang datang meningkat sehingga mie kuah yang dijual menjadi 50 porsi.

"Di hari keempat kita tambahi jadi 80 porsi, masih kurang juga, kita batasi saat ini diantara 100-150 porsi. Karena kita menjaga traffic. Kemudian pengelolaan kita tambah 2 orang, jadi sekarang operasional ada 6 orang," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau