Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Bantu Produksi Kopi Si Karta Deli Serdang

Kompas.com - 17/01/2023, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

DELI SERDANG, KOMPAS.com - PT PLN Unit Induk Daerah (UID) Sumatera Utara membantu produksi dan pemasaran kopi dataran tinggi Gunung Meriah "Kopi Si Karta" yang mulai populer di kalangan penikmat kopi di Kabupaten Deli Serdang.

Kopi Si Karta pertama kali diperkenalkan oleh Karang Taruna Garuda. Organisasi remaja ini coba berinovasi untuk mengolah kopi yang dihasilkan oleh petani kopi dari Gunung Meriah sampai bisa dikonsumsi dan dipasarkan ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan para petani kopi.

General Manajer PLN UID Sumatera Utara, Tonny Bellamy, Selasa, mengatakan PLN mendukung dan membantu para pelaku (Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan produksi.

Tidak hanya itu, PLN juga akan membantu para UMKM dalam memasarkan produk hingga pendapatan UMKM meningkat ke depannya.

"PLN memiliki kewajiban untuk membantu para pelaku UMKM.Melalui rumah BUMN Sibolga pelaku UMKM juga bisa mendapatkan pelatihan, mendesain packaging, pemasaran secara modern hingga sertifikasi halal," kata Tonny seperti dikutip dari Antara.

Tonny berharap dengan bantuan ini, Kopi Si Karta bisa terus meningkatkan produksi dan dapat memperluas pemasaran kopi tidak hanya dalam negeri, melainkan hingga pasar internasional.

"Usaha ini dapat membuka lapangan kerja baru dan dapat memberikan berkah bagi warga sekitar," kata Tonny.

Founder Kopi Si Karta, Agung Sasmita menyebutkan, Kabupaten Deli Serdang juga memiliki kebun kopi dengan kualitas tidak kalah dengan kopi-kopi yang lainnya.

Ia berharap agar seluruh masyarakat di Kabupaten Deli Serdang dapat menikmati kopi Si Karta yang asli dari daerah sendiri.

Sekarang Karang Taruna Garuda mampu melakukan proses roasting kopi mencapai tiga ton selama setahun, 1.000 kali lipat dari sebelumnya yang hanya mencapai 30 kilogram per bulannya.

"Peningkatan produksi kopi Si Karta berbanding lurus dengan meningkatnya pendapatan. Yaitu meningkat hingga 2 kali lipat, dari sebelumnya Rp72 juta menjadi Rp144 juta dalam setahun," tambah Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com