Kedua, pengelolaan limbah produksi tenun ikat. Terdapat 13 unit UMKM tenun ikat di Bandar Kidul, volume produksinya semakin bertambah. Sehingga diperlukan teknologi tepat guna berbiaya rendah bagi UMKM untuk mengolah limbah proses pewarnaan kain.
Ketiga, penataan kawasan. Pada beberapa sentra UMKM diperlukan penataan untuk memperkuat branding kawasan.
Keempat, Kampung Wisata Edukasi Tahu Tinalan Terdapat 24 unit UMKM tahu di Tinalan dan limbah produksi tahu belum terkelola dengan baik. Ada fasilitas MCK eks-PNPM yang bisa dioptimalkan.
"Mekanismenya perlu alat pres tahu berbahan antikarat yang lebih higienis dan ergonomis. Perlunya proses mekanis produksi tahu misalnya pada penyaringan agar pekerja tidak terkena suhu panas," kata Abdullah.
Abdullah juga menambahkan ada beberapa peluang kolaborasi lainnya, yakni, start up digital melalui pendampingan bagi komunitas dan peminat IT lokal untuk merintis start up digital yang diminati konsumen.
Lalu skill upgrading bagi kreator dan desainer lokal dengan peningkatan kapasitas agar pelaku ekonomi kreatif up to date dengan perkembangan terbaru yang berkaitan dengan kreasi konten, dan tren desain kemasan. Kemudian, seminar ataupun workshop pelatihan ICT.
"UMKM ini harus terus diperbaharui. Sekarang sudah banyak orang jualan memanfaatkan artificial intelegence. Banyak juga yang menggunakan sosial media juga. Kita harus ajarkan mengenai itu," kata Abdullah.
Promosikan UMKM Anda dengan beriklan di jaringan Kompas Gramedia lewat Pasangiklan.com. Konsultasikan strategi iklan bisnis Anda bersama tim sales Pasangiklan.com sekarang.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.