JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika pandemi melanda, keadaan perekonomian sebagian orang bak diterjang badai.
Ada banyak perusahaan, kantor, bahkan pengusaha gulung tikar karena tak mampu bertahan di tengah Pandemi Covid-19.
Namun, hal itu tak menghalangi Yudhistira Hartanto, seorang expert daging (butcher) mendirikan sebuah usaha Bbq & Smokehouse Supplies.
Dengan nama Dean Hart's, Yudhistira memulai usahanya dengan memanfaatkan skill mengasap daging yang ia miliki sebagai seorang butcher.
Baca juga: 4 Cara Kelola Modal Usaha agar Tidak Bangkrut
Sebelumnya, ia merupakan seorang butcher di salah satu hotel di Abu Dhabi selama 2 tahun.
Rencananya, ia akan ditransfer ke hotel baru yang akan didirikan di Bali.
Akan tetapi, hal tersebut tidak terealisasi karena Pandemi Covid-19 tiba-tiba menerpa.
“Rencananya di Bali mau ada buka Hotel Hyatt baru. Nah untuk hotel yang bertahan saja sulit, apalagi yang mau buka," ujarnya kepada KOMPAS.com, Jumat (25/2/2023).
"Akhirnya enggak jadi transfer, enggak jadi ke bali, enggak jadi kemana-mana dan di rumah saja, terus ngulik deh,” imbuhnya.
Baca juga: 3 Kunci Sukses Merintis Bisnis Kuliner, Termasuk Tak Terjebak Tren
Pada saat itu, ia berpikiran ingin menghasilkan suatu produk yang memang ia kuasai, yakni daging asap atau smoke meat.
Namun saat akan menjalani usaha tersebut, ada kendala yang muncul terkait smoker, alat yang akan digunakannya untuk mengasap daging.
Ia menyatakan, pilihannya hanya ada 2, antara ia membeli smoker dari luar Indonesia atau membuat smoker sendiri di Indonesia.
“Kalau kita pesan dari luar pasti harganya mahal dan ditambah biaya pengirimannya juga terlalu mahal, it doesn’t make sense. Pilihan kedua adalah kita membuat sendiri alatnya, jadi kita kulik sendiri, desain sendiri, dan setting sendiri,” jelasnya lebih lanjut.
Akhirnya ia mengambil pilihan kedua, yaitu membuat sendiri alat smoker. Tapi, salam proses pembuatan smoker tersebut pun tidak berjalan mulus.
Baca juga: Sebelum Memulai Bisnis, Pahami Dulu 5 Hal Penting Ini
Yudhistira harus mencari berbagai tukang las yang sesuai dan mencoba berulang kali, hingga akhirnya smoker yang diinginkannya benar-benar jadi dan sesuai.
Setelah mengahadapi berbagai kendala, ia berhasil memproduksi smokernya sendiri untuk pertama kali yang diberi nama Semar.
“Semar adalah produk pertama kita dengan targetnya adalah orang awam. Jadi kita enggak mau produknya terlalu mahal atau terlalu tinggi juga (harganya),” tuturnya.
Penggunaan nama-nama wayang, seperti Semar dan Bima di dalam produk Dean Hart's dilatarbelakangi oleh keinginan sang CEO untuk menunjukkan image bahwa smoker ini adalah produk asli buatan Indonesia.
“Hmm selain produk kita itu lokal, nama saya lokal, dan ini nama wayang, kenapa enggak sekalian aja dibikin semua produk ini image-nya adalah all Indonesia, karena memang I do love Indonesian product,” ucapnya.
Usaha yang dirintisnya tidak sia-sia dan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Mulai dari yang awalnya ia hanya sendirian, kini Dean Heart's sudah memiliki karyawan. Begitu juga yang awalnya belum memiliki customer, sekarang per bulannya pasti ada customer yang datang.
Baca juga: 5 Ide Bisnis yang Cocok untuk K-Popers, Auto Cuan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.