KOMPAS.com - Salah satu yang dibutuhkan untuk memulai usaha adalah modal. Oleh sebab itu, banyak orang ketika mendapatkan modal usaha, merasa aman, karena seperti memiliki banyak uang. Hal itu membuat orang tak mengantisipasi risiko bangkrut.
Padahal, salah mengelola modal usaha, berisiko besar menyebabkan kebangkrutan. Sebab, kelancaran perputaran modal akan menentukan kelancaran usaha keseluruhan.
Baca juga: 5 Cara Mendapatkan Modal Usaha untuk Membangun Bisnis
Untuk mencegah bangkrut, ada empat cara mengelola modal usaha yang bisa dilakukan, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Langkah penting yang perlu dilakukan saat memulai usaha adalah memisahkan keuangan modal usaha dengan keuangan pribadi.
Buat dua akun rekening bank yang berbeda, jangan pernah mencampuradukkan keduanya.
Anda tidak boleh memiliki transaksi bisnis yang mengalir ke akun tabungan pribadi dan Anda tidak boleh memiliki transaksi pribadi yang mengalir melalui akun tabungan bisnis. Ini adalah persyaratan utama dalam bisnis.
Dengan demikian perhitungan dan pengelolaan modal usaha jadi lebih transparan, sehingga ketika pengelolaan modal usaha mulai ‘tidak sehat’, Anda bisa segera melakukan perbaikan untuk mencegah bangkrut.
Membeli terlalu banyak persediaan produk akan menguras banyak dana dari modal usaha. Tapi di sisi lain, jika persediaan produk terlalu sedikit, ada risiko kehilangan potensi penjualan.
Untuk mrngtasinya, Anda bisa mengelola persediaan dengan cara membuat perkiraan pembelian yang efektif berdasarkan angka penjualan di bulan atau tahun sebelumnya. Hal ini akan memungkinkan Anda memiliki persediaan yang cukup dan tidak berlebihan.
Selain itu, cobalah untuk menjual sebagian inventaris yang tidak begitu dibutuhkan, sehingga bisa memangkas biaya penyimpanan dan pemeliharaannya.
Baca juga: 4 Cara Membangun Bisnis Pakaian Tanpa Modal
Rasio modal yang sehat sangat penting untuk keberlangsungan usaha, di mana kamu memiliki sejumlah modal yang mencukupi untuk menjalankan usaha dengan baik.
Untuk menghitung rasio modal, kamu bisa membagi seluruh nilai aset perusahaan dengan berbagai kewajiban yang harus dibayarkan dalam bisnis tersebut.
Nilai rasio modal kurang dari satu, maka bisnis tersebut tidak memiliki jumlah modal yang memadai untuk membayar berbagai kewajiban jangka pendek.
Sebaliknya, jika nilai rasio modal ini lebih besar dari satu, maka hal ini menandakan kondisi keuangan usaha cukup baik dan memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih besar ke depannya.
Namun perlu diingat, standar besaran rasio modal ini akan bervariasi, tergantung pada jenis industri yang digeluti.
Membuat catatan keluar masuknya uang dalam usaha tak bisa diabaikan. Anda bisa menggunakan sistem pengarsipan, baik kertas atau digital untuk mencatatnya.
Beberapa hal yang harus dicatat adalah catatan akuntansi dan pembukuan, laporan bank, kontrak, izin & lisensi, catatan Karyawan / Outsourcing, catatan vendor, hingga surat-surat pajak.
Jika Anda memilih untuk menyimpan catatan dalam sistem pengarsipan kertas, Anda perlu membeli lemari arsip atau kotak arsip untuk menyimpannya.
Baca juga: 3 Ide Bisnis Online Modal Kecil Untung Besar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.