Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif di Malang Perkuat Produk Digital

Kompas.com - 10/03/2023, 07:34 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mendorong para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang untuk mengeksplorasi pertumbuhan produk-produk digital.

Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga mengatakan, game online masih menjadi salah satu produk digital yang memiliki transaksi ekonomi besar di dunia.

Meskipun dalam penggunaan aplikasinya diunduh secara gratis, tetapi setiap produk game online memiliki fitur-fitur berbayar.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Endorse Produk ke Selebgram

"Daya dan nilainya tinggi, di dalam game ada transaksi melalui fitur-fitur, download game-nya memang gratis, tetapi setiap fitur harganya sekitar Rp 10.000, itu yang transaksi bisa 1 juta sampai 50 juta pengguna," kata Jerry Sambuaga pada Kamis (9/3/2023) di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kota Malang.

Jerry mencontohkan, bagaimana perusahaan pengembang game online asal Korea Selatan sukses memiliki konsumen yang sebagian besar di Asia Tenggara. Dia berharap, pelaku ekraf di Kota Malang mampu membuat produk digital yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Pihaknya juga siap mendukung para pelaku ekraf di Kota Malang dengan memberikan seperti fasilitas kebutuhan yang diperlukan dan pemasaran produk.

"Selama ada proposal dari daerah, akan kami siapkan, potensi ekraf seperti produk digital yakni animasi, game online sudah merambah dunia internasional, tentunya kami siap akan mendukung dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pusat akan terus kita tingkatkan," katanya.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, keberadaan Gedung MCC diharapkan mampu menjadi fasilitas bagi para pelaku ekraf di Kota Malang untuk semakin produktif.

Dia menyampaikan di Kota Malang terdapat 21 perguruan tinggi yang memiliki program kegiatan berkaitan dengan dunia IT (Informasi dan Teknologi).

Baca juga: Cerita Wie Liong Usaha Toko Bangunan, Bermodal Awal Rp15 Juta

"Setiap tahun ada sekitar 3.000 mahasiswa baru di bidang IT, artinya potensinya besar. Harapannya seperti animasi, aplikasi dan game ini terus dikuatkan, bisa sampai diekspor. Sinergitas juga dengan Kementerian lainnya seperti Kemenkop terkait pendanaan, terkait ekraf dengan KemenParekraf, BUMN juga," katanya.

Koordinator MCC, Vicky Arief mengatakan, keberadaan Gedung MCC yang berisikan para pelaku ekraf bertujuan untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Malang.

"Kami memiliki harapan bahwa Malang Menuju Kota Kreatif Dunia Tahun 2025, MCC bukan sekedar infrastruktur saja, tetapi juga memiliki tujuan menekan angka pengangguran dengan kreatifitas, saat ini animasi kami (asal Malang) setiap bulan sudah di ekspor," katanya.

Promosikan UMKM Anda dengan beriklan di jaringan Kompas Gramedia lewat Pasangiklan.com. Konsultasikan strategi iklan bisnis Anda bersama tim sales Pasangiklan.com sekarang.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com