Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digelar 9-12 Maret di JIExpo, IFEX 2023 Sasar Pasar India

Kompas.com - 09/03/2023, 18:24 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bersama dengan Dyandra Promosindo kembali menyelenggarakan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 di JIExpo Kemayoran selama 4 hari pada 9-12 Maret 2023.

Melalui pameran furnitur berskala internasional ini, para pelaku industri mebel tak hanya berkesempatan untuk memperkenalkan produknya kepada pasar lokal, melainkan juga pasar internasional.

Hal ini diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap pasar mebel Indonesia untuk terus tumbuh baik secara nasional maupun internasional serta memberi dampak bagi masyarakat dan industri yang terlibat di dalamnya.

Baca juga: Kisah Suhaimi, Rintis Usaha Kemplang Ikan Bersama Orangtuanya

Pernyataan disampaikan oleh Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, pada pagi hari ini, Kamis (9/3/2023) di Convention Hall JIExpo Kemayoran.

“Penyelenggaraan IFEX sendiri merupakan bentuk komitmen dan dukungan untuk selalu mendorong industri furnitur dan kerajinan tetap berkarya dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekspor dan perekonomian Indonesia,” ujar Daswar.

Senada dengan pernyataan Daswar, Ketua HIMKI, Abdul Sobur menambahkan bahwa industri mebel dan kerajinan ini menjadi satu ikon yang diharapkan di dalam pertumbuhannya dapat mencapai hingga 5 miliar dollar Amerika Serikat pada akhir 2024 sebagaimana kemudian terbentuklah HIMKI pada 28 juli 2016.

Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Raih Transaksi Rp 2,4 Miliar di Inacraft 2023

Dengan mengusung tema “Redefine, Inspire, and Innovation”, tahun ini IFEX menambahkan target pasarnya terhadap negara-negara lain seperti India dan Timur Tengah.

Wakil Ketua Umum, Bidang Promosi dan Pemasaran HIMKI, Djudjuk Aryati mengatakan bahwa India menjadi target pasar yang menarik dengan melihat pada dua alasan yang ada, yakni jumlah populasinya serta pembangunan infrastruktur di sana.

Baca juga: Cerita Wie Liong Usaha Toko Bangunan, Bermodal Awal Rp15 Juta

“Karena India sekarang menjadi nomor satu populasi tertinggi di dunia yang penduduknya sebanyak 1.4 miliar dengan 70 persen dari populasi tersebut adalah milenial, di mana hal ini menarik karena mereka lebih well educate dan memahami tentang recycling, sustain, dan seperti itu,” ujar Djudjuk.

“Kemudian pembangunan terhadap apartemen atau infrastrukturnya sangat masif di sana,” tambah Djudjuk.

Untuk tahun ini, IFEX menargetkan 12.000 buyers dari 112 negara yang hadir dalam pameran ini, di antaranya dari India, Amerika, Australia, Perancis, dan Jepang, dengan 500 peserta pameran yang turut berpartisipasi di dalamnya.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau