Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurma Ruthob Diburu Pembeli di Kota Malang, Omzet Pedagang Naik

Kompas.com - 29/03/2023, 17:42 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kurma jenis ruthob atau kurma muda tengah populer diburu masyarakat di kawasan Kampung Arab, Kota Malang untuk dikonsumsi ketika bulan puasa.

Salah satu pedagang kurma, Zakaria Salim mengaku dia meningkatkan persediaan kurma ruthob hingga 10 kali lipat dibanding sebelum Ramadhan.

Zakaria mengatakan, kurma ruthob memiliki bentuk dan rasa yang berbeda dari kurma pada umumnya. Kurma yang berasal dari Libya dan Arab Saudi ini biasanya masih berusia muda. Teksturnya juga sedikit lebih padat dibanding dengan kurma lainnya.

Baca juga: Jangan Lakukan 4 Kesalahan Digital Marketing Ini!

Selain itu, Kurma Ruthob diyakini berkhasiat untuk kesuburan. Kerap kali konsumen yang sedang menjalankan program hamil membeli kurma ruthob di tokonya.

"Kurma itu ada tiga, pertama kurma sukari, nutrisinya lebih banyak dari kurma lain. Kalau ruthob, biasanya untuk program hamil, untuk kesuburan juga. Kurma ajwa ini kurma Nabi yang ada haditsnya. Makan tujuh butir setiap hari, terhindar dari sihir dan racun," kata Zakaria saat ditemui pada Rabu (29/3/2023) di Toko Raja Kurma.

Zakaria mengatakan, stok kurma ruthob dagangannya yang berada di gudang saat ini bisa mencapai 7 sampai 10 ton.

"Biasanya pembeli saat ramadhan lebih banyak yang datang, sebelumnya ketika hari biasa paling stok hanya 1 ton, sekarang bisa 7 sampai 10 ton. Itu kami siapkan untuk Ramadan. Kalau kurma yang lain bisa sampai 50 ton," katanya.

Selain kurma ruthob, kurma jenis lainnya juga ramai dicari masyarakat. Produk dari Mesir yakni kurma golden orient merupakan salah satu yang juga banyak dicari konsumen.

Harga Kurma Golden Orient pun ikut naik. Di awal ramadhan, harganya sempat Rp 220.000, kemudian saat ini menjadi Rp 250.000 di tempatnya.

"Kalau sukari antara Rp 100.000 sampai Rp 180.000. Ruthob itu di Rp 110.000 dalam kemasan timba 850 gram," katanya.

Baca juga: Banyak Dicari, Yuk Mulai Bisnis Hampers di Bulan Ramadhan

Bagi pelaku usaha kurma, ramadhan merupakan momen mengais rezeki. Di tokonya, jumlah konsumen yang datang naik hingga 100 persen. Toko ini juga menyesuaikan jadwal operasional. Selama Ramadan, operasionalnya dimulai pukul 8 pagi hingga 5 sore.

"Hari biasa, kami buka pukul 7 pagi sampai 9 malam. Omzet naik bisa dua kali lipat lebih," ungkapnya.

Pedagang lainnya di Toko Amanah, Muhammad Rehan mengatakan, permintaan masyarakat untuk kurma meningkat tiga kali lipat di tokonya. Khusus kurma ruthob, stoknya sudah habis sejak beberapa waktu yang lalu.

Habisnya stok ini karena ramainya pembeli dan pemasok Kurma Ruthob juga dikatakannya tidak banyak.

"Permintaannya tinggi, tapi barangnya sulit saat ini," katanya.

Selain itu, kurma lain yang banyak diburu konsumen di tokonya banyak berasal dari Palestina, Mesir, Tunisia dan Libya. Dalam sehari, Toko Amanah bisa melayani konsumen hingga 250 kilogram.

"Kami bisa order 60 karton untuk dijual kembali," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau