Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Merintis Usaha Sambal Kemasan? Simak Caranya

Kompas.com - 04/04/2023, 19:50 WIB
Rheina Arfiana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.comSambal kemasan bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, karena sambal disukai oleh masyarakat Indonesia.

Sambal dalam kemasan dinilai lebih praktis untuk dikonsumsi dan mudah disimpan oleh konsumen. Karena itu, bisnis sambal kemasan mempunyai pangsa pasar yang cukup besar.

Namun demikian, sebelum memulai bisnis sambal kemasan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

Baca juga: Sambal Bu Rudy, Bisnis Sampingan yang Berbuah Kesuksesan

Agar tidak salah langkah, berikut ini cara memulai bisnis sambal yang bisa dilakukan, seperti dirangkum dari beberapa sumber.

1. Lakukan survei pasar

Ketika memulai bisnis, melakukan survei pasar sangat penting untuk dilakukan, apalagi sekarang ini telah banyak yang menjual produk sambal kemasan di pasaran.

Melalui survei pasar kamu bisa mengetahui informasi mengenai jenis sambal seperti apa yang paling digemari oleh pelanggan dan membuat ciri khas dari produk sambal kemasanmu.

Baca juga: 5 Tips Sukses Membangun Usaha Kecil untuk Pemula

2. Menggunakan bahan berkualitas

Selanjutnya untuk menciptakan rasa sambal yang lezat dan nikmat, tak hanya ditentukan oleh cara pengolahannya, tetapi juga kualitas bahan turut memengaruhi enak atau tidaknya sambal yang dibuat.

Maka dari itu, penting untuk memilih bahan-bahan yang berkualitas. Jangan mudah tergiur dengan harga murah dan mengesampingkan kualitas bahan.

Bahan dasar membuat sambal sendiri antara lain cabai, bawang, tomat, garam, dan lainnya.

Apabila diperlukan, kamu bisa memilih petani untuk memasok bahan dasar, selain bahan terjamin kualitasnya harga yang ditawarkan pun lebih murah.

3. Memakai kemasan botol

Karena bisnis sambal kemasan, pemilihan kemasan juga menjadi hal penting. Kamu bisa menggunakan botol bening sebagai kemasan sambal, supaya pelanggan bisa melihat isi sambal. Apalagi, jika kamu menjual berbagai macam jenis sambal.

Berikan kesan menarik pada tampilan kemasan dan jangan lupakan kebersihannya. Kamu bisa memilih botol kemasan yang kualitasnya bagus dan memenuhi standar kesehatan.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Camilan yang Bisa Hasilkan Banyak Cuan

4. Hindari membuat stok banyak di awal berbisnis

Selanjutnya hindari memproduksi sambal yang banyak di awal berbisnis, karena bisnis yang baru merintis harus menyesuaikan dengan permintaan pasar terlebih dahulu.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak memproduksi sambal dalam jumlah banyak, bahkan agar lebih aman, kamu bisa membuat sambal sesuai pesanan saja.

Apabila permintaan pasar meningkat, kamu bisa menaikkan jumlah produksi sambal. Hal tersebut dilakukan supaya memaksimalkan keuntungan dan terhindar dari pemborosan yang sia-sia.

5. Membuat konten promosi yang menarik

Ketika menjalani suatu bisnis, membuat konten promosi yang menarik di media sosial menjadi salah satu trik yang bisa membuat bisnismu berkembang pesat.

Selain tidak perlu mengeluarkan biaya, promosi di media sosial mampu menjangkau lebih banyak pelanggan.

Cara supaya promosi terlihat menarik, kamu bisa melakukannya dengan memakai hashtag (#) yang cocok dengan bisnis dan membuat konten gambar yang terlihat menggiurkan.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Bisnis Diingat Pelanggan? Ikuti 5 Tips Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau