Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lima Tradisi Ramadan yang Bisa Dimanfaatkan untuk Kerek Omzet Jualan

Kompas.com - 10/04/2023, 11:22 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadan merupakan momentum istimewa bagi masyarakat Muslim di Indonesia, terutama di tahun ini yang terasa lebih spesial karena pandemi COVID-19 telah berakhir.

Momen identik Ramadan dan Lebaran di Indonesia ditandai dengan adanya berbagai tradisi unik yang kerap dipertahankan, seperti mengirimkan bingkisan, berbuka puasa bersama, dan berbelanja untuk persiapan menyambut Idul Fitri.

Berbagai tradisi tersebut menawarkan peluang emas bagi para pelaku bisnis untuk menaikkan omzet usaha.

Baca juga: Pertamina Dorong UMKM Kembangkan Sistem Digitalisai Pemasaran Lewat ICRAFT 2023

 

Mengutip siaran pers Xendit, survei yang dilakukan oleh The Trade Desk bersama YouGov menunjukkan bahwa 68 persen masyarakat Indonesia berencana untuk belanja online lebih banyak tahun ini, meningkat 19 persen dibandingkan tahun lalu.

Beberapa kategori terfavorit adalah bingkisan, baju dan aksesoris, kebutuhan ibadah, serta bahan makanan.

“Berdasarkan data Xendit, kami melihat adanya trend kenaikan jumlah transaksi di sektor konsumtif pada setiap bulan Ramadan menuju Idul Fitri. Sebagai referensi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan jumlah transaksi lebih dari 150 persen, seiring dengan peningkatan total nominal transaksi di atas 50 persen,” ujar Co-Founder dan COO Xendit Tessa Wijaya, dalam keterangan resminya pekan lalu.

Untuk itu, ada sejumlah tips bagaimana para penjual bisa meningkatkan omzet dengan memanfaatkan berbagai tradisi dan kebiasaan unik di masa Ramadan:

1. Gencarkan promosi saat sahur, ngabuburit dan buka puasa

Kebiasaan sahur, ngabuburit, dan buka puasa yang erat dengan Bulan Ramadan ikut mempengaruhi pola perilaku pengguna di dunia maya. Penggunaan internet pada saat sahur (93 persen) dan berbuka puasa (84 persen) akan meningkat seiring dengan kecenderungan pengguna untuk menggunakan handphone mereka saat makan.

Sementara, penggunaan internet diperkirakan menurun beberapa jam sebelum waktu buka puasa (63 persen) dan di malam hari (52 persen), ketika kebanyakan orang memilih untuk bersosialisasi dan menjalankan ibadah tarawih.

Dengan adanya pergeseran waktu prime time, pelaku usaha harus menggencarkan promosi dan interaksi dengan konsumen di jam-jam strategis agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Buat paket hampers untuk tingkatkan loyalitas pembeli

Semenjak pandemi COVID-19 dan menurunnya interaksi tatap muka, banyak orang yang memilih menunjukkan perhatian kepada rekan dan keluarga melalui pengiriman hampers Ramadan.

Survei JakPat menunjukkan bahwa 46 persen responden berencana untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk bingkisan atau hampers. Untuk merespon tren ini, pelaku bisnis bisa membuat paket hampers berisi bundling produk jualan yang dikemas dengan apik, atau berkolaborasi dengan brand lain.

Selain itu, mereka juga bisa memberikan promo khusus Ramadan seperti diskon, gratis ongkir, atau bahkan menawarkan hampers yang bisa dikustomisasi.

3. Beri promo buka bersama (Bukber)

Tradisi bukber sangat identik saat bulan Ramadan. Jakpat menemukan bahwa 8 dari 10 orang Indonesia menyatakan tertarik berbuka bersama dengan keluarga dan teman-teman. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan ketertarikan ini misalnya dengan menyediakan voucher diskon buka bersama jika pembeli check out dengan nominal tertentu.

3. Manfaatkan Tunjangan Hari Raya dan momen belanja Idul Fitri

Beberapa pekan sebelum Idul Fitri, karyawan se-Indonesia akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya digunakan untuk keperluan hari raya seperti mudik dan kebutuhan rumah tangga.

Pakaian (88 persen) menjadi barang utama yang ingin dibeli saat Ramadan, diikuti oleh peralatan ibadah (66 persen) dan sepatu (60 persen).

Tren berbelanja yang meningkat setelah THR ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dengan menawarkan berbagai produk bertemakan Ramadan, berkolaborasi dengan brand yang memiliki nuansa Ramadan, serta menggunakan iklan atau ads untuk lebih efektif menjangkau konsumen terutama pada saat prime time.

Baca juga: Manisnya Peluang Bisnis Katering Sehat, Simak Tipsnya Berikut Ini

4. Konten terkait pulang kampung (Mudik)

Pulang kampung atau mudik juga menjadi tradisi Ramadan yang sangat populer. Pada periode waktu ini, sektor pariwisata mengalami peningkatan permintaan yang sangat besar, terutama terkait transportasi dan akomodasi.

Untuk memanfaatkan momentum mudik, pelaku usaha bisa membuat berbagai konten terkait mudik, atau memberikan giveaway atau hadiah bagi pembeli yang beruntung berupa voucher transportasi & akomodasi untuk mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com