Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Minta Pelaku Industri Furnitur Bidik Pasar Alternatif Baru

Kompas.com - 09/05/2023, 20:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki meminta pelaku industri furnitur dan kerajinan untuk membidik potensi pasar-pasar alternatif, menyusul perubahan kondisi pasar-pasar tradisional.

“Dalam beberapa tahun ke depan kita harus membidik pasar-pasar alternatif, tidak hanya Amerika dan Eropa, tapi juga ke Timur Tengah. Itu penting karena dunia sedang mengalami perubahan,” kata Teten dalam peluncuran nasional pameran furnitur dan kerajinan IFFINA 2023, di Jakarta, Selasa seperti dilansir dari Antara.

Industri furnitur memiliki peran penting, karena mayoritas merupakan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta UMKM yang menyerap lapangan kerja yang besar.

Pada sisi lain, pergeseran landscape ekonomi dunia mengharuskan Indonesia untuk mencari pasar baru yang lebih potensial mendukung pertumbuhan industri mebel.

“Seperti Timur Tengah, saya kira masih cukup baik dan growing (tumbuh). Begitu juga Asia. Itu yang harus kita bidik,” katanya pula.

Teten juga menekankan prospek pasar dalam negeri yang bisa dimanfaatkan terlebih dengan kewajiban belanja pemerintah yang kini tengah digenjot untuk produk dalam negeri.

“Itu bisa dimanfaatkan saat dunia sedang tidak baik-baik saja,” ujar Teten.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika mengungkapkan produk industri furnitur Indonesia banyak diekspor ke Eropa dan Amerika yang saat ini tengah mengalami perlambatan ekonomi.

Putu mengatakan di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian, telah dibentuk Satgas Ekspor yang tengah mengeksplorasi dan mencari alternatif negara tujuan ekspor furnitur di luar negara-negara yang sedang mengalami resesi.

“ASEAN punya potensi besar, begitu juga India, Timur Tengah, dan beberapa negara Asia,” kata Putu.

Putu mengungkapkan Indonesia mempunyai keunggulan untuk produk solid wood dan rotan. Menurutnya, potensi-potensi tersebut akan terus didorong untuk bisa dikembangkan.

Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Dedy Rochimat mengakui kondisi resesi yang dialami Eropa dan Amerika memang cukup menekan industri furnitur belakangan ini.

“Kita juga mencari pasar-pasar baru. Industri furnitur harus terus berkembang. Kita tahu pasar lokal saja luar biasa. Apalagi ada kewajiban untuk belanja produk lokal, ini potensi besar,” kata Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau