KOMPAS.com – Ketika masih bekerja menjadi kepala divisi di BJ Home supermarket bangunan, Winarno (51) asal Magelang memutuskan berbisnis tegel klasik. Ia berpikir banyak orang kesulitan mencari tegel kuno dan klasik.
Awalnya bisnis tegel klasik menjadi kerjaan sampingan. Namun, seiring berjalannya waktu bisnis tegel klasik yang memilik brand WinART Solution menjadi bisnis utama.
“Semakin ke sini tegel mulai dilupakan karena masuknya keramik dan granit, padahal sejatinya tegel sudah ada sejak zaman Belanda. Makanya, di samping bisnis saya juga ingin mempertahankan budaya Indonesia tentang tegel klasik,” kata Winarno ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (22/5/2023).
“Itu kan sama saja mengadopsi dari budaya kita yaitu budaya batik yang dituangkan ke dalam cetakan semen," lanjut Winarno.
Baca juga: Ingin Memulai Bisnis Keramik Rumah? Simak Tips Ini agar Sukses
Ia mengatakan, pemasaran awal hanya mengandalkan teman-teman yang bekerja sebagai pemborong, arsitek, dan designer. Setelah di era digital mencoba mengunggah tegel ke marketplace media sosial, seperti Facebook,, Instagram, dan TikTok.
Winarno memiliki bengkel kecil-kecilan untuk pembuatan tegel klasik yang lokasinya di Muntilan. Proses pembuatan dibantu oleh lima orang pekerja serabutan di bagian menyetak dan rendam.
Ketika ditanya masalah modal, Winarno mengaku lupa. Modal disiapkan sambil berjalannya bisnis ketika ada orang yang memesan. Dari sana, ia baru membeli bahan seperti semen dan pasir.
“Untuk pendapatan tidak menargetkan yang jelas saya bisa memberi pekerjaan tetangga sekitar, bermanfaat untuk orang-orang sekitar, dan mempertahankan budaya” kata Winarno.
Baca juga: Cerita Wie Liong Usaha Toko Bangunan, Bermodal Awal Rp15 Juta
Sejauh ini bisnis tegel telah melakukan pengiriman ke berbagai daerah dan pulau, seperti Bali, Lombok, Riau, dan Kalimantan. Selain itu, banyak para penjabat dan orang penting melakukan pemesanan.
Hal yang membedakan tegel dengan pesaing adalah selalu menciptakan sesuatu yang unik dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Tak hanya itu, branding yang dilakukan juga membuat konten-konten unik, menginspirasi, dan bermanfaat.
Harapan untuk bisnis tegel, ia mengatakan ingin menembus dunia pendidikan. Menurutnya, tegel klasik dan tegel motif itu bisa masuk kurikulum pelajaran.
“Misalnya kayak SMK, ada pelajaran kekreativitasan pengusaha jadinya itu bisa masuk. Dengan saya bisa masuk ke dunia pendidikan, maka tujuan saya mempertahankan budaya Indonesia bisa tercapai,” jelas Winarno.
Ia mengatakan, sudah ada beberapa sekolah yang kunjungan industri dan belajar menyetak. Selain itu, juga beberapa sekolah berencana ingin menambah menjadi kurikulum untuk kelebihan dari sekolah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.